Sunday, December 28


bleeding...

hahaha..berlebihan banged ga ceehh...
ya abisnya..liburnya tiba2 aja nambah. padahal udah dijadwal, udah fix, lha kok tgl 31 diliburkan gara2 produksi minta libur n target produksi (katanya cee) udah terpenuhi...

wuduwh..serasa pengen balik ke produksi aja. enak.. libur tinggal libur. ga mikir besok masuk dihajar ma laporan yang numpuk di meja..hiyyyaaaa.... secara akhir tahun... mw dicicil ya besok berubah lagi. baru bisa ngerjain ya pas last day itu toh...

keep fight!!! chayo!! chayo!! Al... *nyemangati diri sendiri neh* hehe

Tuesday, December 23

hari ini...

Disela kesibukan pagi, bukan disengaja jika tiba2 saja saya dibuat mengerti oleh sesuatu. Sepenggal artikel yang membuat saya merinding akan pikiran saya. (mungkinkah doa itu terkabul lewat pemahaman saya akan tulisan ini? Subhanallah...)
inilah yang saya cari.

Dan saya mulai meresapi, mendalami setiap makna yang tertulis dengan bahasa asing. Tak mengapa. Bukan berarti saya jago dalam mengartikan kata, tapi itulah tulisan. Kau tak harus mengetahui setiap detil artinya, hanya cukup meresapi apa yang dikandungnya, karena setiap tulisan memiliki jiwa. Dan perasaan terpuaskan itu menjalari hati saya...

Ternyata memang benar adanya jika ’mengapa’ adalah pertanyaan yang kurang tepat untuk ditanyakan...
Berkali2 pertanyaan itu muncul dalam hidup saya baru2 ini. Bahkan menghebat pagi tadi saat saya terbangun dari tidur tak nyenyak semalam.
Mengapa saya tak bisa mendapat apa yang saya ingin?
Mengapa rasanya begitu berat perjuangan untuk mendapatkan itu semua?
Mengapa hidup seakan tiada ingin berdamai dengan waktu, tiba2 saja berubah, membuat segala apa yang saya rencanakan dan inginkan berantakan? Di satu waktu saya tersenyum2 membayangkan esok akan ada hari yang lebih baik, lalu tiada terduga esok itu menghilang ditelan kemuraman yang saya tak pernah mengerti kenapa??
Rasanya begitu lelah menggapai semuanya, sendirian, serasa tak pernah ada jeda untuk bersandar...

Itu pagi tadi. Dini hari...

Dan akhirnya saya tau. Saya mengerti dan mencoba meresapi pengertian saya ini.
Lelah itu adalah karena saya selalu berusaha mencari jawaban atas pertanyaan mengapa...
Lelah itu adalah karena saya sebenarnya juga tak pernah tau apa yang saya ingin.
Lelah itu disebabkan saya terlalu berambisi menggapai semuanya sendirian.
Dan lelah itu adalah karena saya terlalu mengasihi diri sendiri, dan terlalu menggantungkan kebahagiaan pada orang lain...

Well, bukankah hidup yang tanpa perubahan adalah mati?
Dan bukankah saya orang yang sangat membenci kebosanan dan menunggu?

Coz life is not orderly, they say...
Bukan sesuatu yang berjalan teratur sehebat apapun usaha kita untuk mengaturnya.
Dan hidup memang bukan pesanan, bukan sesuatu yang jika kita teriakkan akan berubah sesuai dengan itu… meskipun terkadang ’berteriak’ adalah salah satu cara mengungkapkan apa yang kita rasa...
Tapi hanya untuk mengungkapkan, bukan mendapatkan apa yang kita harapkan.
Dan bukankah memang disana letak misterinya? Dinamika2 yang membuat hidup jadi sesuatu yang ’tidak membosankan’

Oh my...
Lalu apa yang saya tunggu? Berharap perubahan akan terjadi ketika kita bertemu dengan seseorang...??
Lalu apa yang saya ingin??

Alih2 memikirkan ’mengapa’... rasanya lebih baik jika saya mengetahui apa yang saya ingin terlebih dahulu...

Kejutan2 dan perubahan2 itu akan selalu datang. Dan terkadang begitu berat rasanya menerima. Tapi semua itu adalah tergantung bagaimana kita bisa ’berdamai’ dengannya...

rasanya harus mengingat kembali tulisan ini,

bila Dia mengabulkan doamu, maka Dia menyayangimu
bila Dia lambat mengabulkan doamu, maka Dia sedang mengujimu
bila Dia tidak mengabulkan doamu, maka Dia mempersiapkan sesuatu yang lebih baik untukmu

Senantiasalah berprasangka baik pada Allah dalam keadaan apapun
karena kasih sayang Allah mendahului kemurkaanNya




-Untuk dinamika pagi ini...thx to teaching me the meaning of life-

Monday, December 22


aku masih mengingat saat itu. saat kau terbaring lemah, dan tersenyum tipis menyambut kedatanganku dengan wajah letihmu.

Hmm… aku tak pernah menyangka akan begini jadinya.
Kau selalu begitu. Tak 
pernah menganggap serius tanda2 dalam tubuhmu. Dan kau akan terus bekerja, memaksa tubuhmu, agar semua orang yang kau cintai bisa merasa nyaman berada di rumah. Kecuali aku...

Tepat 2 bulan aku tak mengunjungimu kala itu. Berbincang, bertukar pikiran, hal2 yang akhirnya bisa juga kau percayakan padaku. Aahh.. bangganya aku saat itu. Saat semua apa yang kau rasakan bisa kau ungkap denganku. Dan aku merasa begitu dewasa. Merasa kepercayaan diriku berlipat 200 kali, saat menatap matamu, saat mendengar ceritamu tentang hidup yang menggebu. Jelas aku yang salah. Justru disaat kita merasa saling nyaman untuk berbincang, aku lebih memilih waktu dengan yang lain. Terus terlelap pada rutinitas yang memaksaku jauh darimu.

Sesalku...

Terlebih saat kutahu sakit itu memaksamu beristirahat total di kasur yang seadanya. Dan semua bilang setiap malam hanya namaku yang disebut...

Aku...

Aku juga mendengar cerita bahwa sebelum2nya kau tak pernah berhenti bekerja, dan melupakan jam2 makanmu. Tak beristirahat sedikitpun. Menonton acara tivi favoritmu,, duduk di teras depan memandang orang2 dan aktifitas jalan. Semua itu tak lagi kau lakukan.. adakah karena aku tak lagi bisa menemanimu?? Adakah semua kesepian itu kau salurkan pada pekerjaan2 yang tak pernah akan ada habisnya?

Dan aku memandang mata itu. Sayu. Sepi. Tapi taukah kau aku sekaligus berbahagia saat itu? Karena disaat yang sama aku memandang mata yang lain yang begitu memperhatikanmu. Dibalik semua sikap egoisnya, semua sikap keras kepalanya, dia menjagamu siang malam. Bahkan mengantarmu ke kamar mandi. Akhirnya aku tau juga apa yang menyatukan kalian berdua. Kenapa kau begitu sabar menghadapinya. Dan kenapa dia juga begitu ingin kau berbahagia. Kalian adalah dua sosok yang sejatinya tak bisa dipisahkan. Aku ingat lagi pada ’grundelan2mu’ tentang dia dikala dia tetap memilih pergi dengan teman2nya daripada menemanimu menonton tivi. Dan ingat juga pada kerut2 di dahinya saat kau melakukan hal2 yang tak disukainya. Tapi lalu, pada akhirnya saat semuanya tersadar, ada moment pengganti untuk kalian berdua. Maaf memang tak pernah terucap, tapi perbuatan itu yang akhirnya melebur semua kecewa dan amarah. Semangkuk bakso yang dia hadiahkan untukmu. Adenium jenis baru yang bisa dia beli dengan harga murah, lalu kalian berdua akan dengan sabar merawat tanaman itu. Saling mengingatkan untuk menjemur atau menyiramnya, hingga dia tumbuh menjadi bunga yang membuat iri hati setiap mata yang memandang...

Aahhh.. mungkin begitulah saat kalian merawat kami, 4 orang anakmu. Kalian menjadi begitu kompak bila berbicara tentang kami. Masa depan kami. Berkisah tentang cengengnya diriku diantara saudara2 yang lain. Tentang kelahiran adek yang terasa seperti sebuah keajaiban bagi kami. Tentang mas yang menjadi satu2nya anak lelaki yang kau banggakan selalu. Tentang mbak dan little dudu yang selalu kalian bilang mengubah hidup kalian menjadi jauh lebih baik...

Dan aku selalu menantikan saat2 kepulanganku. Saat aku bisa melihatmu tersenyum menyambutku. Atau saat kau melepas diriku kembali dalam rutinitasku. Karna kau tak pernah menghalangi apa yang aku lakukan.

Bagimu, cukup dengan kepercayaan tingkat tinggi untuk menjagaku. Bagimu, cukup dengan doa2 sepanjang malam yang terus kau lantunkan. Bagimu, cukup dengan segelas teh manis hangat di pagi hari saat aku menghabiskan liburan di rumah kecil kita.

Bagimu, cukup dengan semangkuk mie instant plus sayuran serta tawa canda yang membuatku kenyang.

Bagimu, cukup dengan menemaniku tidur dan membangunkanku solat subuh.

Bagimu, cukup dengan kata

”Ibu percaya al tau yang terbaik”

Disaat banyak anak merasa terkungkung dengan kasih yang berlebih yang aku pernah merasa iri dibuatnya, akhirnya aku tersadar, betapa kata2 itu yang membuatku selalu belajar, dan kata2 itu yang menjadi bukti kasihmu padaku...


Selamat pagi, Bunda... adakah hari ini kau tersenyum menyambut harimu?? I’ll be home this weekend, dan mengganti setiap sepi yang kau rasakan, meski tak pernah sanggup aku membalas kebaikanmu, sepanjang umurku.

Friday, December 19

pengen aja cerita...

akhir2 ne banyakan merenung. ga tw napa... jadi banyak mikir. apa emang ne syndrome 20++ yah (apaan coba?!)

soal kerjaan yang ga jelas masa depannya...huff...hopefully, keadaan bisa membaik tahun depan... amien.. ga sampe ada pengurangan karyawan seperti yang udah terjadi di pabrik2 tetangga tuh...

soal masa depan al sendiri. secara kemaren mudik, banyak undangan pernikahan dari temen2 sekampung dulu. banyakan seh umurnya jauh dibawah al jadi pada nanya deh, "kapan, Al nyusul?"
welehh..masih mengandalkan jurus ndrenges yang terbukti ampuh untuk menjawab pertanyaan2 yang tak pernah ada jawaban pasti dari saya -->

huehuehue... mau ga mau jadi mikir juga. sapa seh yang bisa nolak kalo udah ketemu yang sama2 serius...
berhubung belum ketemu... dan masih banyak 'proyek2' lain yang harus al selesein sebelum janur kuning melengkung (halaahh...), maka al baru bisa mastiin kalo rencana itu baru ada 2 tahun lagi. itu setelah segala persiapaan matang al berjalan lancar (sekali lagi ne cuma rencana seorang al yang ga punya daya apapun buat menjadikannya nyata...).

perhitungannya yaah.. al musti
1. prepare dana buat ngundang pak moden (itu tuh..yang suka jabat tangan ma penganten- hehe) buat acara syukuran kecil2an ,
2. prepare tabungan buat baby
penting neh..al bener2 ga mau ketika sang jabang baby lahir dan mendewasa -hialahhh-, ibunya ga siapin apa2 buat dy, at least, sedikit membantu bapaknya lah,
3. prepare modal buat usaha al dirumah
seriously... al ga mau terus kerja di pabrik ketika udah nikah nanti, susah bagi waktu... so, al harus punya usaha dewe. sejauh ini seh udah ada gambaran...doain modalnya cepet ngumpul...ayo..ayo...duwit..duwit..come to mami..hahaha
lagian juga, al ga bisa biarin bapak ibu tetep kerja seumur hidupnya. pengennya, biar al nikah, al tetep bisa ngasih buat mereka, dan itu dari usaha al dewe... al mohon ya Allah...
4. prepare something buat ryan (semoga nanti bisa bantu lebih banyak lagi, amien..dan bisa nambah anak lagi..amiieeeennnnn)
5. tambahan dana buat rehab rumah... hehehe...tu rumah dirombak mulai al SMA, mpe sekarang ga selesai2...haduwh..maaf..maaf.. dananya lolos terruuuss kaya sungai amazone (lah, ga nyambung..)

banyak seh sebenernya...tapi tu point2 yang paling penting, prioritas. al berharap seh, modal itu yang paling cepet ngumpul dan terealisasi.. coz kalo itu udah jalan, al yakin, semua yang ingin al penuhi bisa tercapai (with Ur ridho Ya Robb...). 2 tahun deadlinenya. 2010... dan heehh..tahun segitu dana jamsostek al dah cair...huahaha...ngarep banged deh...
semoga (lagi) sampe tahun itu al tetep kerja disini, coz emang harapan satu2nya buat mengumpulkan pundi2 asa (wuduwh bosone)

amien...amien..amien...

"Allahumma inni as'aluka hubbaKa, wa hubba man yuhibbuKa, wa 'amala alladzii yuballighunii hubbaKa. Allahumma ij'alnii hubbaKa ahabba ilayya min nafsi wa ahli"

"Ya Allah sesungguhnya aku meminta cinta-Mu, dan cinta orang yang mencintai-Mu, dan amal yang menyampaikanku pada cinta-Mu. Ya Allah jadikanlah cintaku kepada-Mu lebih aku cintai dari diriku dan keluargaku."





Wednesday, December 17

sudut itu........bernama pantry

Al ga nyangka kalo sudut itu bakal jadi sesuatu yang penting. Sudut kecil di sebelah toilet itu. Pantry...

Dulu, pertama kerja jadi admin, sudut itu seakan jadi tempat angker buat al. Kalo pengen minum ya ke bawah, bareng anak2 laen. Ga tw... masih ngerasa seakan tempat itu hanya boleh dimasuki orang2 tertentu saja... apalagi inget cerita tentang mbak wati, OB, eh, OG ya? Wong mbak kok.hehehe... orang yang ditugasi ngurus tu pantry (yaeyalah..) katanya c dy suka serem gitu, pelit, pedit (apaan??), gampang sirik, apalagi ma anak baru kaya al gini...
Yaahh..ga semuanya salah n ga semuanya bener.. pada akhirnya, al bisa juga kok akrab ma dia. I mean, ga jarang ceh dia marah2, tapi ya take it izy aj, tak kasih ndrengesanku itu..ikut ketawa deh dy...hwehehe...:D
Ga pengen komentar tentang cara kerja dia kok. Bukan bagian al...:D

Back to pantry...
Singkat cerita...disanalah pelarian2 al berujung. Lagi nggondok, lagi bete, lagi seneng, lagi deg2an, lagi laper, lagi nervous, lagi ngantuk, lagi nangis, lagi nyemil (duwh!!), lagi mules (lohh!!)... semua hal yang diluar kerjaan tapi mutlak dilakukan, al kerjakan disana (apaan coba??:D) ditemani (yahh kalo lagi beruntung) secangkir kopi, atau (klo lagi kere2nya) segalon (whaddd!!!) air putih... iyoo...dalam sehari kalo diterusin bisa setengah galon tuh minum air putih (hwihihi...berlebihan)

Seperti pagi ini. Barusan ngendok disana, pegang tempat minum isi air putih, sambil nggondok, bingung, pengen marah tapi ga tw ma sapa, do’no whad to do wes... hampir aja nangis sebelum keburu mbak dina dateng ambil minum... hwwaaaa.... kenapa cehh? Salah apa sampe segitunya? Trus al harus bersikap gimana? Menjauh salah, mendekat yoo jelas ga mungkin... ngomong..ngomong’o..al itu harus gimana?? Ga enak banged tw kerja kaya gini...!!!

#!^)!^#^*)^%#$#!#%&#$_||)(,.l’;
HWWWAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!


Batal teriak2 deh gara2 mbak dina keburu dateng tadi (kok kaya tarzan aje)

Turun lagi ke gudang bawah. Untung ga ketemu dia. Nyerahin hape ke boz tapi trus dibalikin lagi, takut katanya bawa2 hapeku (da peraturan baru kalo hape harus dititpin masing2 boz selama jam kerja), ya wes, tak kantongi lagi, posisi shut down gitu. Ambil nescafe ice di tas, ke toilet bentar gara2 mules lagi (jeehh, ga sembuh2 diarenya!!!) tapi ternyata ga ngapa2in didalam, lha emang mulesnya ilang(ndak ngerti wes pengennya ne jabang baby...), masuk kantor, slluupp...ke pantry lagi..hahaha...yesss!! sepi...
Buat nescafe ice tadi, tapi pake air panas (masih blm berani mimik es, takut mbeler lagi..hihihi)
Lagi asyik ngudek2 kopi mbil ngerayu2 hati biar ga panas lagi, malah dikagetin ma monster Ipunk.. iya neh, salah satu musuh bebuyutan. Mottonya tuh ya..tiada hari tanpa ngusilin aliya..!! jeehh... itulah alasan kenapa dia masuk dalam top ten musuh bebuyutan...hikzz..ga da hentinya ngerusak ketenangan sang putri aliya...(hehe)

”loh..al kok jadi seneng minum kopi ya akhir2 ne?”
Heehh...(dengan pandangan heran, merhatiin banged ceeh?) ”iya neh, mas. Ndak bisa bobok kemaren, jd ngantuk wes.”
”hmmm...gitu. banyak2 istirahat, nduk. Baru sembuh gitu.” katanya mbil ngusap2 kepala al.
Dan kumemiringkan kepala menatapnya. Ada yang ga beres neh... waspada..waspada...

”Mas Ipunk baik2 aja toh? Ga baru kejeduk pintu kan? Atau baru kejatohan duren?” tanyaku polos penasaran.
”nggak gitu. Masalahnya klo al kurang bobok kan jadi ngantuk. Akhirnya jadi minum kopi kan? Naahh..takutnya, kalo al jadi doyan ma kopi, ntar jadi tambah ga keliatan tuh kulit. Tambah item..”

Yeeaahh... akhirnya kebongkar juga budi baiknya. Gitu wes, khas banged mas ipunk..muji2, ujung2nya ngetrek2...

BUGG!!! Sekepal pukulan mendarat mulus di pangkal lengannya...sementara tu monster malah ketawa ngakak.
Lalu dateng efta, sambat ngantuk juga. Trus mbak wati ngumpul juga sambil bawa gula plus kopi...dan jelaslah, ujung nan mungil itu jadi padet sama kita2... suasananya berubah, ga muram gara2 pikiranku tadi. Jadi ngakak2 wes, gojlok2an, sambil curhat2 dikit soal kerjaan..hehe ternyata mas Ipunk juga lagi bete ma kerjaan... efta juga
Dan keluhan2 itu berakhir setelah aku bilang..

”yo mau gimana lagi yaa..alhamdulillah lah kita masih bisa discuss soal kerjaan gini, sementara diluar banyak PHK gila2an...”

Diem... murem.. jadi ga enak dewe ma komentarku...hakz..

”iya bener al... back to kompie yuk...”

Dan beriring2an kami kembali ke meja masing2, sambil (tetep..) mas ipunk nggjloki lagi.. ga puas rupane... :)

Aahhh...lumayan..lumayan... ketawa-ketiwi bareng temen2 (eh, mbak mas ceh..da pada senior, jeehh) da buat beteku ma seseorang sedikit berkurang... dan sudut itu yang menyatukan kami. Tempat nyemil bareng, makan mangga bareng, ngopi bareng, rebutan gorengan, nggosip, gojlok2an, bete2an bareng (hihi), saling mendukung... semua... di sudut itu.

Friday, December 5

dreams comes true....

Apa yang saya rasain setelah pencabutan larangan itu? Setelah saya berjilbab putih (mekso jane...akhirnya, harus jilbaban warna putih juga :D)
Hmmm... banyaklah rasanya...tapi coba saya teliti (cieehh..) satu-satu (aku sayang ibu..dua-dua...loohh... $^$#$&!#!@~

1.nyaman
banyak yang ’komentar’, bahkan terkesan protes saat saya dan teman2 jilbaber laen (sampe saat ini masih 5 gelintir saja :D, semoga terus bertambah...) harus pake topi juga demi sebuah keselarasan...
ga panas tah? Ga ribet tah? Ga pusing tah? Ga dan ga yang lainnya....
hahaha..jadi ngakak dewe..wong wong ini, terlalu heboh ma pikirannya sendiri kale ya...
wong kita ngerasa nyaman2 aj makenya...suer... kalo ada grundelan, itu juga cuma gara2 topinya udah out of date, alias lawas, jadi ga matching ma warna jilbab yang masih kinyis2..hehe. but, so far so good. We keep trying to patient…sabar…n terus berusaha istiqomah penuhi peraturan… gimana juga, bisa seperti ini saja sudah sebuah kebahagiaan tak terkira bagi kami…. :)

2.nyaman
ga no perasaan laen tah..kok idem ma no.1) hehe.. ya gimana, emang rasane nyaman. Yang nomer 1 njawab pertanyaanne temen2 laen. Yang ini, ngerasa nyaman coz rasanya...yokpo yo..lebih bebas aja ngelakuin aktivitas. Mw lari kek, mw jumpalitan (berlebihan...), dan yang lebih buat nyaman, paling ga, meminimalisir pandangan lawan jenis... apalagi buat saya yang harus kumpul terus ma para cowok2... benar2 putri di sarang penyamun..hahaha (narcis’e kumat)
Bukan hal yang mudah bekerja bersama para cowok, kalo mereka mengerti kita, ga masalah.. tapi khusus untuk para cowok usil, yang merasa matanya di’undang’ untuk melihat hal2 yang ga seharusnya, harus bener2 hati2... serba salah rasanya... so, dengan berjilbab kaya gini, nyaman, aman, tentram dan damailah hatiku.... jadi pede mau nimbang sampah ditengah para pekerja UD. Al Hikmah itu, pede mw penek’an check kertas datang, pede mw wira-wiri transfer dokumen yang harus ngelewati area kerja cowok, pede mw manjat2 ambil tinta di chemical area, pede thok wes isine... saya yakin temen2 jilbaber yang lain juga begitu. Ilang rasa risihnya saat harus melewati area kerja cowok...

3.Selalu terlindung
Pake jilbab mah buat saya terlindung dari material2 yang berbahaya yang selalu ada di area kerja. Chemical terutama.
Selain itu, jilbab juga melindungi saya dari memandang hal2 yang ga perlu dipandang alias menundukkan pandangan, melindungi senyum saya biar terus terkembang... hehe..suer, jadi banyak senyum neh..kan ga seru kalo jilbaber metutut terus :D :D
Melindungi juga dari pandangan2 berbahaya...hahaha...
Melindungi dari dinginnya AC yang mendera (halah) lha pas ndek nisorku hare....
Melindungi kulit sensitive saya...(welehh...)
Melindungi hati, ucapan, perbuatan.. ga tw..setelah bisa pake jilbab gini, mw emosi kok kayak ada yang nahan gitu, jadi bisa mikir sejenak, trus...aahhh...ya wes biarin aja..dan emosi itu menghilang.. ga seperti sebelumnya yang selalu ’meledak2’ di tempat... hahaha

4.Ngerasa tegar + lebih sabar
Ga lucu dong kalo jilbaber cengeng..hehe... ndak ceh... banyak hal2 prioritas yang harus dipikirkan saat ini. Tidur adalah barang mahal yang sulit banget bisa saya nikmati akhir2 ne... tw dewe kan kalo saya sulit tidur, pasti susah konsen, tapi berjilbab membuat saya lebih tenang buat berpikir. Membuat prioritas, membedakan pekerjaan dan pribadi... hari2 terakhir ini pekerjaan lebih teratur... lebih sabar ...serasa ada benteng kokoh yang meredam segala kemarahan.... lebih siap terima segala perubahan, lebih ikhlas melepas apa yang ga bisa saya miliki... lebih realistislah... alhamdulillah...

5.merasa lebih mudah mendapat ilmu baru
ndak tau ya..jilbab itu, dari pertama make kira2 2 tahun lalu...selalu buat saya jadi lebih mudah nerima ilmu baru. Selalu memudahkan saya mendapat lingkungan yang baik, berkumpul bersama orang2 yang selalu memberi manfaat. Dan itulah... ilmu baru yang datang dari segala penjuru, ga pernah terpikir sebelumnya... sulit buat dijelaskan...tapi itu yang saya rasakan... di batam, dipasuruan...dimanapun berada
berjilbab bukan sesuatu yang menandakan saya benar2 seorang yang ahli agama. Justru dengan berjilbab saya memulai untuk belajar agama. Ilmu2 itulah yang saya maksud lebih mudah saya dapat dan saya amalkan... mungkin banyak orang berpikir, kalo ilmu agama saya sudah bagus, padahal...belum apa-apa... banyak yang lebih baik dari saya pastinya... hafalan juz amma saja masih bisa diitung jari, doa sehari2 juga masih belepotan, dzikir masih awut2an, puasa masih males2an kecuali ramadhan insyaallah..., perilaku, perkataan jg masih sering bikin sakit orang laen, solat...hufff...masih juga belum tepat waktu....
maka harapan saya ketika saya sudah berjilbab dengan nyaman, semoga saya dipermudah mendapatkan ilmu2 untuk menyempurnakan amalan2 dan ibadah saya...semoga...amien...

untuk yang ngira saya sudah baik ilmunya..matur nuwun, semoga kepercayaan itu bisa saya balas dengan terus belajar dan mengamalkan ilmu2nya... :)

Masih banyak yang saya rasain... seakan ini jadi awal baru lagi buat saya. Semoga lebih sempurna dibanding langkah awal saya dulu saat pertama kali berjilbab, yang masih sering ragu, masih sering bimbang, masih pengen pake celana pendek + kaos oblong, masih ngerasa ribet, dan seriiingggg (astagfirullah..) keluar tanpa pake jilbab, hanya karena omongan seseorang yang pernah ___________ no comment wes... that days has gone... semua sudah saya lewati dan ga pengen saya ulang.
Semoga jadi lebih baik setelah ini. Setelah saya bisa bebas dimanapun berjilbab, setelah saya lepas dari bayang2 seseorang, setelah saya bebas memutuskan sesuatu sendiri...

Semoga segala komentar, pujian atau cemoohan sekalipun, bisa jadikan saya lebih baik lagi..juga temen2 yang tetep istiqomah berjilbab...amien... SEMANGAT, REK!!! \(”,)/

Wednesday, December 3

new costum...


bersama 'ayah', Pak pendik yang selalu anggap al kaya anak dewe...thx, ayah...:D
pake kostum baru...
soal kelanjutan cerita jilbabnya, klik ini

Tuesday, December 2

bener2 spechless...alhamdulillah ya Allah untuk semua ini

Monday, December 1

Bisa nggak ya, mbak, perasaan ini berubah jadi sesuatu yang lebih menyenangkan dibanding minggu terakhir saat saya bertemu dengannya itu?

Matanya menyipit, pandangannya menatapku –maksudmu, dhek?

Hmmm... mbak ingat kan, terakhir kali bertemu, saya pikir saya sudah mengikhlaskannya. Saya bisa tertawa bersamanya, melupakan kegetiran yang tak perlu saya jelaskan. Tapi nyatanya, beberapa jam dari itu, saya masih saja menyadari, kalau saya masih .... ga rela –huuff...sulit juga mengucapkan sebuah kejujuran, apalagi tentang perasaan-

Saya selalu tahu mbak akan menjawabnya dengan sebuah senyuman, dan mengkilasbalikkan apa yang sebelumnya juga pernah dia rasakan... sama... kami memiliki kisah yang sama. Tentang memiliki kehilangan.

Kata2 mbak selalu akan bisa membuat saya nyaman untuk berkata yang sebenarnya. Bahwa dibalik keikhlasan saya, masih ada beberapa moment yang tak pernah rela bila terenggut dari saya... tidak.. saya tak ingin membayangkan dia berbincang dan bercanda dengan mata yang berbinar bersama yang lain, sama persis seperti saat kami berdua menjalaninya... tidak...

Dan pagi ini... uugghh.. seakan kerinduan itu kembali menyeruak. Entahlah, seperti menemukan secuil perasaan terselubung dari setiap tawanya yang meningkahi kemanjaan saya. Dan saya pun harus kembali mengakui, serta menemukan jawaban pertanyaan malam sebelumnya, ternyata rasa ini masih sama.
Ternyata saya memang tak bisa berlalu begitu saja, melupakan setiap pijakan yang dia bangun untuk membantu saya berada di ketinggian ini... tidak...

Tapi lalu saya teringat pada sebuah perasaan lain. Pada berapa jauh jurang yang membentang diantara kami. Pada keinginan untuk tetap bertanya, ”bagaimana kabar pagimu?” meski masing2 telah berada pada lajurnya...
Lalu lagi, saya teringat pada sebuah lagu... sebuah genre favorit kami namun tak pernah berusaha untuk saya singkap maknanya – hanya karena saya tak pernah tau akan berada dalam lirik itu - .... FORGIVEN NOT FORGOTTEN
Yaahh.. akhirnya saya mengalami juga keadaan seperti ini. Akhirnya saya mengerti kenapa lirik ini begitu sulit untuk dimengerti... karena saya tau, saya yakin, tak pernah ada orang dengan suka rela berada dalam posisi ini...

Saya hanya akan menyediakan satu ruang khusus, yang membatasinya dengan perasaan yang lain, dengan sebuah jendela kecil, dan meletakkannya rasa ini disana. Namun saya tak akan menguncinya, agar sewaktu2 dia bisa pergi bersama kebahagiaannya. Saya tak ingin mengusirnya atau mengundangnya... u may come, u may leave... everytime u want, tapi hanya di ruang itu saja, tak lebih...

Dan lagu itu lirih menemani perjalanan panjang saya hari ini...

All alone, staring on, watching her life go by,
When her days are grey and her nights are black,
Different shades of mundane and the one eyed furry toy
That lies upon the bed has often heard her cry
And heard her whisper out a name long forgiven, but not forgotten

You're forgiven not forgotten
You're forgiven not forgotten
You're forgiven not forgotten
You're not forgotten

A bleeding heart torn apart, left on an icy grave,
In the room where they once lay, face to face,
Nothing could get in their way, but now the memories of the man
Are haunting her days and the craving never fades,
She's still dreaming of a man long forgiven, but not forgotten

You're forgiven not forgotten
You're forgiven not forgotten
You're forgiven not forgotten
You're not forgotten

Still alone, staring on, wishing her life goodbye
As she goes searching for the man long forgiven, but not forgotten

You're forgiven not forgotten
You're forgiven not forgotten
You're forgiven not forgotten
You're forgiven not forgotten
You're forgiven not forgotten
You're forgiven not forgotten
You're forgiven not forgotten
You're forgiven not forgotten
You're not forgotten
You're not forgotten
No, You're not forgotten

Saturday, November 29

krisis en gombal warming

Huuff… gombal warming dan krisis gombal akhirnya ngefek juga ke pabrik tempat kerjaku…

Big boz dari pusat datang, dan dari beberapa informasi yang bisa aku kumpulkan, bakal ada penyesuaian jumlah karyawan minimal 10% tiap bulannya, sampe dirasa sesuai ma kapasitas produksi…

Hmmm... ga bisa ga, krisis itu emang berdampak buat eksport kita. Sebenarnya kalo dilihat dari produksi kita, dari customer, ga berubah banyak. Paling efeknya cuma ke masalah chemical yang berbahan dasar gas alam yang harganya melambung tinggi, plus paper sebagai bahan utama yang jelas ga bisa dipungkiri juga mengalami kenaikan harga, karna paper kita kebanyakan import...

Lain dari itu, normal... toh banyak berita bagus dari harga paper lokal yang cenderung mengalami penurunan bertingkat akhir2 ini... belum lagi permintaan pasar yang disinyalir bakala meningkat dalam bulan2 depan... lembur juga masih bisa ngerasain. Malah akhir2 ne sering banget liat anak2 produksi lembur...
Tapi kemaren setelah beberapa kali studi kasus, ternyata antara hasil produksi, tenaga kerja dan reject item tuh ga sebanding banged...
Permintaan tetap, produksi tinggi karna banyak item NG (not good), dan masalah mendasar dari reject item itu adalah human error, 70 %...

Ga kaget c benernya. Dari al masih di produksi dulu, dengan cara dan prosedur kerja yang seperti itu, pasti lama2 akan ngefek ke hasil produksi... dan bener... sekarang terasa dampaknya. Dan jelas, memanajemen SDM jelas lebih sulit dibanding mengkatrol harga2 bahan dasar maupun meningkatkan pemasaran... pasti...
Bisa dilihat dari proses penerapan 5S saja. Sistem ini sebenernya, disadari atau tidak, akan berimbas pada peminimalisasian produk NG, penekanan biaya produksi. Sebagai salah satu cara juga mengatasi krisis. Namun alih2 diterima, cara ini malah dipandang sebelah mata, berjalan tapi dibawah tekanan, hanya karena oknum2 yang ga mengerti tujuan dari sistem ini sendiri... al juga ga banyak tau. Tapi paling tidak, dari pengalaman bekerja di beberapa perusahaan yang ber ISO lebih tinggi, dengan mematuhi 5S saja, biaya produksi bisa ditekan hingga 80%... bukan angka yang fantastis dan mengada2, karna ini sudah terbukti di tempat kerja al yang dulu... tapi sungguh, penerapannya serta cara2 oknum2 tersebut disini, benar2 ga sama dengan apa yang al alami dulu... melenceng jauh...
Boro2 dijadikan budaya, 5S malah jadi momok tiap hari jum’at, dan hanya meninggalkan satu makna saja, bersih-bersih!! Ga beda ma piket saat sekolah dulu... hmmm... sebenernya mereka sudah siap untuk bekerja atau masih pengen sekolah c??

Kenapa masih ada nggrundel2 kalo ini untuk kepentingan bersama? Kenapa masih harus menerapkan sanksi kalo tujuannya menumbuhkan kebiasaan baik? Kenapa masih ada boikot2 dari beberapa pihak kalo akhirnya semua akan kembali pada diri kita sendiri? Kenapa selalu berpikir akibat buruk dari sebuah sistem dibanding menjalani dan menemukan kesalahan serta segera memperbaiki (trial n error)? Ga ngerti deh cara pandang orang2 itu terhadap satu permasalahan bersama... toh, ini demi kebaikan bersama, kenapa harus gontok2an membenarkan pendapat pribadi, menyalahkan pihak2 lain, dan terus2an menjalankan prosedur yang sudah diketahui bermasalah...
Kenapa bisa menciptakan permusuhan dengan mudahnya hanya karena pekerjaan? Bukankah tujuan bersama selayaknya dicapai dengan kerjasama yang baik, kekompakan.. ga ada ceritanya sebuah usaha, kecil sekalipun, dibangun tanpa bantuan pihak lain...
Dalam sebuah permainan bola, tak mungkin bisa tercipta seorang striker bintang tanpa bantuan dari pemain2 yang lain... kenapa kata2 I’m nothing without U susah sekali untuk diucapkan, apalagi diterapkan?
Satu yang al bisa pelajari. Jika memang nasib pabrik al kedepan bakal hancur, al yakin itu adalah karena manusia2 didalamnya yang malah ribut mencari kesalahan pihak lain, daripada membenahi manajemen pabrik itu sendiri...
Banyak sistem yang bisa diterapkan, dan banyak survei pada pabrik2 di banyak wilayah yang sukses bertahan dengan sistem2 tersebut, tinggal bagaimana kita menjalaninya...
Belajar menahan diri, bersakit2 dahulu demi sebuah pertahanan ekstra saat badai menghantam, atau malah menambah badai itu sendiri dengan konflik2 internal...

Waallahu A’lam ...

Al hanya berusaha mematuhi saja peraturan yang berlaku, menerapkannya sebatas lingkup kerja al sendiri bersama boz dan teman2 dari departement warehouse ini... paling tidak, nantinya, al pengen apa yang al rintis bersama boz dan rekan2 lain, bisa memotivasi departement lain untuk melakukan hal yang sama dengan kami... karena kami selalu yakin, kerjasama dan saling mendengarkan itu lebih penting dibanding ribut mencari kesalahan department lain... demi sebuah perbaikan... demi sebuah kelangsungan proses produksi...
God save us...

Wednesday, November 26

coz i'm hanging on every word u say...

Sepagian dia sudah menebar senyum seperti biasa. Yahh..akhir2 ini dia makin suka melakukannya. Katanya, moodnya jadi lebih bagus bila sudah tersenyum dari pagi... haa... jadi bukan untuk menutupi dukamu??
Yah.. jelas dia akan tersenyum saja menjawabnya. Dia tadi sempat berkata ”life is too short to be sad”
Hmm… bisa dipastikan dia akan tersenyum seharian ini…

Ugghh.. entahlah. Pikiran itu jadi salah setelah sejenak aku lihat wajahnya di depan monitor di pagi menjelang siang... kenapa?
Wajahnya aneh... memang wajahnya terbiasa mengeras saat menghadapi monitor. Tapi kali ini lain...
Kenapa?

Dalam bisunya dia menjawab

Bertanya ”kenapa” tak akan pernah menjelaskan apa2. bertanya ”kenapa” juga tak akan membuatku menjelaskan apa2, tetap saja tak mengerti. Karena apa yang kurasa tak mudah dimengerti, bahkan oleh orang2 yang katanya mengerti aku. Jadi jangan tanyakan mengapa saat aku bilang aku sedang merasa sedih, atau bahagia sekalipun. Karena aku selalu yakin, semua sudah tercipta berpasangan, ada sedih ada bahagia. Saat aku sedih, bisa jadi saat itu aku juga bahagia... bukankah semua memang harus kita nikmati...

Aku balas kebisuannya

Lalu apa yang bisa aku lakukan untukmu? Mungkin aku memang bukan teman yang baik karena tak pernah bisa mengertimu, bahkan menerjemahkan arti senyummu saja aku tak bisa. Kadang aku pikir kau sedang jatuh cinta saat pandanganmu berbinar2, tapi nyatanya kau sedang patah hati... tolong katakan apa yang bisa aku lakukan untukmu?

Masih dalam bisu dia menjawab

Aku baik2 saja. Aku menikmatinya. Aku sangat yakin kalau aku sedang berbahagia. Hanya saja, aku menjadi tidak yakin kalau kebahagianku itu cukup berarti untuk seseorang... lagipula, memang sebenarnya belum waktunya aku merasakan ini... kau tau? Karena aku sendiri masih belum terlalu kuat berjalan di titian ini, meski keyakinanku begitu besarnya. Karena itu aku masih akan menunggu.. menguatkan langkahku... semoga saja dia mengerti... dan beranjak dari persembunyiannya, lalu mengatakan sesuatu yang bisa membuatku memutuskan langkah selanjutnya....

Hmm...

Monday, November 24

error in state *apaan coba*

Ehem..ehem…
Aliya is in nd’house…*ga pnting*

Hehehe…bawaannya lagi uggghh..*susah buat dijelasin*
Gado..gado banget wess… pagi bisa senyum senyum, siang bisa bete bete, malam bisa ketawa tawa, dini hari bisa sesenggukan..halah… kowe opo’o tho, nduk??

Yupz..hari2 terakhir ne pertanyaan itu yang selalu muncul. Ya emang ga bisa nyalahin yang nanya c… saya saja ngerasa aneh…hahaha..*tuh kan kumat*

Hari ne baru sempet jawab –wuusshh, sok penting banged-

Nduk genduk ne mboten nopo2... lagi yoohh.. klo istilah biologi masa2 metamorfosis. Klo kata wong jowo, ibarat ular, saya ini lagi ’nelungsungi’.. *nah kan ngomongnya mulai ngawud*

Yo mau gimana lagi... deadline, kmaren2 malah plesiran ke cibitung, disana kebanyakan ngoceh,

Begitu balik disodori kerjaan yang ga beyez...,

pulang kerja kudanan teyuzz *hatcang hatching mode on*,

tanggal tuwek (bokek, jee...T_T),

da bikin laporan sesuai kemauan boz kemaren, eh malah suruh revisi gara2 katanya saya ndak horenso dulu pas mau bikin laporan...wuduwwhh... *nggondok berat*
boz lupa kale ya seminggu lalu njlentreh2 njelasin mpe berbusa-busa *berlebihan...*

sudah gitu ndek kost lagi perang dingin, anehnya saya ndak tau sapa yang perang, sapa musuh sapa lawan. Lha wong kadang lagi nggumbul ma yang ini, ngrasani yang itu, lagi nggumbul yang itu, yang inu dirasani, trus yang iti kena juga, unu nggondok, utu mencak-mencak... weleh... saya hanya bisa ngelus dada sambil ngemil pop corn sekaligus gunting2 papercraft (bisa banyangin ga?) - haha... saya jadi mikir, pasti saya masuk daftar most wanted juga buat dirasani.Biar wes..mo ikut campur ya gimana, wong saya junior, jee.. ndak tau apa-apa… bisanya ya pulang kerja, sembayang trus bubuk. Bangun pagi2 lagi, sembayang, bubuk lagi, mandi, trus megawe, gitu terus epride... kl ada cucian ya nyuci, setrika ya setrika, laper, liat kulkas dulu ce, nyimpen apaan. Ga da simpenan ya diempet wes sampe maem ndek pabrik ntar. Hahaha...

males liat tipi..lha wong beritanya aj udah panas, disamping kanan kiri duduk para jaksa penuntut umum, plus hakim2nya. Ya itu, rebutan komentar tentang si ini, itu, inu, utu, iti tadi... pada ga tau kale kalo masing2 juga pernah dirasani didepan saya... huff... ndak tau istilahnya apa.. yang jelas jadi aras2en duduk medongkrong depan tivi lagi. mending ngendok ndek kamar.... hape di ”flight mode”, pasang headset kanan kiri, muter mp3, manggung wes ndek kasur..wuuhhh..kenikmatan yang tiada tara...
soalnya akhir2 ne merem tu jadi barang mahal buat saya..mboh napa...
lagi hobi dengerin breathingnya life house...ndak tau ya..liriknya itu loh...

yang paling parah dari semuanya.. kangen!!! Kangen banged wes 3 mingguan ga pulang. mana jare dudu cakit..hiks..hiks.. saya mah paling wegah denger dudu sakit. pulang juga denger dia rewel mulu, nagih2 es gyem... yo pengen ae, Le beliin kamu.. tapi yo jelas ndak boleh tho... makanya sengaja malah ga pulang... miss u, Du..

ntar..pasti saya bayar kebersamaan kita..oce, Du?
yaah..begitulah jawaban saya. klo tidak memuaskan, memang sejatinya saya bukanlah pemuas nafsu -baca- anda semua terutama yang rela2 buang2 waktu baca postingan ne

hehe...
thx buat sublime-no woman no cry yang buat kaki saya goyang2+ kepala angguk2 *dangdutan, jeehhh!!!*

Thursday, November 20

*this time*




Beautiful dawn - lights up the shore for me.
There is nothing else in the world,
I'd rather wake up and see (with you).
Beautiful dawn - I'm just chasing time again.
Thought I would die a lonely girl, in endless night.
But now I'm high; running wild among all the stars above.
Sometimes it's hard to believe you remember me.

Beautiful dawn - melt with the stars again.
Do you remember the day when my journey began?
Will you remember the end (of time)?
Beautiful dawn - You're just blowing my mind again.
Thought I was born to endless night, until you shine.
High; running wild among all the stars above.
Sometimes it's hard to believe you remember me.

Will you be my shoulder when I'm grey and older?
Promise me tomorrow starts with you,
Getting high; running wild among all the stars above.
Sometimes it's hard to believe you remember me



*james blunt - high -

Monday, November 17

"sebenarnya aku juga sangat ingin mengatakan aku sayang padamu, hanya pada satu orang saja. padamu."

itu yang dia ucapkan.. dalam mimpiku semalam. mimpi yang kurasa terlalu cepat berlalu... sekarang saja masih bisa kurasakan dekapan dan kata2nya itu... masih...

mimpi,,, hanya mimpi... bukankah masing2 sudah berada pada jalur yang benar? jadi biarkan saja mimpi itu hanya jadi pemanis "kenangan"

Friday, November 14

....nowhere....

dimanapun kau berada...
aku masih menunggu disini
di tempat yang sama
pada waktu yang sama
di jalan yang sama...

percayakah kau?

aku akan tetap disini. tak pernah kemana-mana...
jika benar kau ingin bersamaku, maka tengoklah tempat ini
dan berjalanlah di iringku...

maaf, aku memang tak bisa menunggumu disini sambil berdiam diri
mungkin kau akan melihatku terus berlari atau terburu sesuatu
tapi sejatinya aku tetap disini
agar memudahkan dirimu menemukanku...
dan karena tentu saja, aku menyukai tempat ini...

maka beranjaklah sejenak dari persembunyianmu...
dapatilah aku disini, lalu jelaskan padaku
apa kau ingin pergi..atau seiring denganku...
aku akan tetap disini

datanglah jika kau ingin tau tempat ini
akan kubagi secercah warnanya padamu...

-untukmu...
entah dimana-

matur tengkyu buat "she will be love- maroon five"

Thursday, November 13

ada apa dengan fairplay?

Membaca info dari teman2 milis olahraga yang saya ikuti, juga berita2 di tivi dan situs2 olahraga nasional, saya jadi ngeri sendiri. Bagaimana tidak? Berita yang menjadi topik hangat kebanyakan adalah kasus2 pemukulan, protes wasit, perkelahian antar pemain, supporter...
Belum legowo arema dan aremania menerima hukuman atas kerusuhan di stadion kanjuruhan lalu, beruntun kisah2 ”heroik” ala persepakbolaan nasional merebak. Intinya adalah satu, apa sebenarnya arti fairplay untuk kita? Masyarakat bola, pihak2 yang berwenang, para pemain bola, manajemen...dan segala unsur yang terkait dalam kebesaran nama sebuah olahraga yang katanya mengagung2kan fairplay itu sendiri...
Wasit yang seharusnya menjadi pemimpin tertinggi fairplay dalam sebuah pertandingan juga telah kehilangan taji (simak kasus Partai Persibom vs PSIR Rembang). Manajemen masing2 tim yang harusnya bisa bersikap dewasa menghadapi kerusuhan malah ikut bertindak anarkis (AREMA VS PKT BONTANG). Pemain yang dielu2kan sebagai pelaku sportivitas tak urung menjadi pemicu sebuah perkelahian (PERSIK KEDIRI VS PSMS MEDAN). Supporter pun tak jauh beda, malah bertindak melenceng jauh dari mendukung (sesuai arti namanya ’supporter = pendukung) sportivitas...

Kalau bahasa malang, ”PODHO DHENE”

Hmmm... tak hendak mencari kambing hitam, atau menghakimi dari setiap kasus yang timbul. Hanya saja merasa ”ngenes” menyaksikan Badan tertinggi persepakbolaan nasional (baca : PSSI) pun tak mampu ”menyelesaikan” setiap perkara dengan ”adil”. Anak kecil pun bisa berkomentar, kenapa memukul orang lain hukumannya lebih ringan dibanding protes pada wasit? Okelah dalam arti kata protes pada wasit memang terkesan tak menghargai ”dewa” tertinggi dalam sebuah pertandingan. Tapi toh bukan berarti memukul seseorang (dalam sebuah pertandingan) dianggap sebagai hal yang wajar2 saja. Lebih penting lagi, apakah hukuman2 yang diberikan mampu memberikan pelajaran sportivitas, fairplay, sebagai ruh utama sebuah olahraga? Denda yang berjuta2, bisakah dipertanggungjawabkan dengan arif, menjadi wujud sarana2 olahraga dan manajerial yang lebih baik dibanding yang sudah2? Hukuman denda jelas bukan yang pertama kali, namun pada kenyataannya, dana tersebut malah mengenyangkan segelintir petinggi2 yang lalim.

Waahh...waahh... human error kiranya yang bisa menjelaskan rentetan aksi anarkis yang terjadi di persepakbolaan indonesia. Atau ingatan para unsur2 sepakbola ini mulai menua akan fairplay? Kita.. yah.. kita..masyarakat bola yang bisa menilai. Dan seharusnya tak hanya bisa mencaci, tapi juga memulai dari diri sendiri, belajar untuk bersikap fairplay dalam setiap langkah yang kita ambil... dan belajar menjadi bijak dalam menyikapi setiap masalah yang timbul.

Wednesday, November 12

:. kenangan .:

Kenangan pernah menjadi musuh besarku. Bagaimana tidak? Ketika mulai berhasil mengendalikan impian lagi, kenangan muncul dan menghancurkan lagi titian2 harapan itu...
Sampai akhirnya, ketika mulai bisa melihat kegagalan dari sudut yang lain... betapa bersyukurnya aku memiliki kenangan2 itu.

Yah, seperti kata seseorang padaku,
” bukankah kenangan itu hadiah hidup yang terindah buatmu? Kenangan2 itu yang membantumu berada disini. Menuntunmu untuk belajar menjadi seseorang yang tak hanya bisa merangkak, tapi berjalan, bahkan berlari sesukamu... kenangan membawamu pada suatu perubahan yang tak akan pernah bisa kau jelaskan.
Yah... tanpa kau sadari, kau telah menjadi manusia berharga, manusia pilihan dengan ”kenangan”
Ketika kau memusuhi kenangan, maka dia akan semakin menenggelamkanmu dalam euforia2 yang membuatmu semakin terpuruk... sadarlah... kenangan bukan musuh untukmu. Tapi dia adalah sahabat...
kau tau apa musuh terbesarmu?

Ketakutan... ketakutan atas ketakutan itu sendiri....
Sebelum kau memulai sesuatu, kau pasti merasa takut. Lalu berhenti ketika ketakutan itu berhasil menguasaimu.. see? Maka benar adanya jika takut itu sendiri yang menjadi musuh besarmu. Bukankah begitu?

Maka berdamailah dengan kenangan, dan dia pasti akan membantumu, menemanimu mengalahkan ketakutan itu...
Tak pernahkah kau sadari? Ketika kau bisa berdamai dengan kenangan, kau menemukan kenyamanan yang tak pernah terpikir sebelumnya. Hiduplah dengan kenangan, karena impian tanpa kenangan hanya akan menjadi sebuah beban yang tak berlandas...
Hukum gravitasi telah mengatur, bahwa segala yang bermassa akan mendekati bumi, dan itulah mimpi tanpa kenangan. Dia akan meluncur turun, apalagi jika kau memasangnya terlalu tinggi, maka ia akan menjadi kepingan yang mungkin akan sulit untuk kau susun kembali...
Bukan suatu kenistaan jika kau masih berbicara tentang kenangan... adalah lebih baik adanya jika kau bernostalgia dengannya dan terus melangkah, daripada kau sibuk mengatakan kau telah melupakannya, tapi tak pernah beranjak dari tempatmu.
Dia adalah teman mimpimu... bukan musuh besarmu. Dia adalah anugrah yang mengisi ingatanmu, bukan bencana. Dia adalah sebuah refleksi hidup ketika kau selalu ingin terus berjalan. Sebuah jejak langkah yang harusnya bisa menjadi cermin kehidupanmu. Kau bisa dengan mudah menentukan, akan mengulang kembali kenangan yang sama atau mencoba sesuatu yang lain...”

Iya... memiliki kenangan membuatku bersyukur, bahwa aku pernah merasakan apa yang dinamakan ”proses hidup”. Berkembang, tertatih, tertawa, menangis, mencinta, dicinta, memiliki, kehilangan, bersama...

Monday, November 10

beach oh beach...

barusan liat tipi streaming, nonton si bolang. lha kok pas nge shootnya di daerah pantai... ga fokus ma ceritanya, malah ngiler, ngidam, plus mupeng pengen ke pantai...

gee..terakhir ke pantai tuh pas di batam, acara picnic day...2 tahunan lalu...

hwwaaa... -mupeng mode on-

hibur diri sendiri dengan buka file2 lama yang aku kumpulin jadi satu folder "VACATION TO JOGJA"
udah hampir setahun kale tu folder tetep ga berubah jadi cerita seru liburan...hiks..hiks..
browsing lagi foto pantai sundak, my dream beach...






akhir tahun bisa kesana ga yahh...??? T_T

.:springs on november:.

Kudapati diriku tengah mengagumi kembali foto itu…




Hmmm… bukan dengan kamera kecilku.. tapi hasil dari googling. Dan aku bangga menemukannya… terlebih saat ini..
Seperti menemukan diriku yang lain, penggambaran hati…

See…musim pasti berganti… menumbuhkan harapan baru meski harapan2 lain telah mengikis. Maka yang kubutuhkan sekarang adalah keyakinan akan bertemu satu musim yang lain… dan menjaga agar apa yang telah tumbuh dapat menjadi lebih indah dari sekarang… serta bersiap untuk memiliki kehilangan…

entah pada siapa...

Menyusuri keberadaanku di relung hatimu… benar2 telah menyita perjalanan waktuku…
Tapi bukankah keinginan selalu berbalasan dengan perjuangan... yahhh..meski dalam syair liriknya, Iwan Fals mengatakan..”keinginan adalah sumber penderitaan”...
Agree with this.. dalam satu sisi...
Selebihnya, bagaimana kita menajemen keinginan itu agar tak keluar dari jalur dan berubah menjadi obsesivitas… :D
Aku tak merasa menderita menginginkanmu… selebihnya, sangat berbahagia mengenalmu. Hanya dengan mengenalmu saja.

Yang aku ingin, sekali lagi, mengetahui sedalam apa jiwa ini kau ijinkan masuk dalam relung hatimu.. adakah kau ijinkan untuk singgah, atau hanya bisa melongok kemudian berlalu pergi karena pintunya tak pernah kau buka...

Aahh... menunggu dan bersabar... berharap kamu bisa memberiku kesempatan. Aku sudah mengetuk pintumu beberapa waktu lalu... entah mengapa, aku masih belum tau apa yang kau lakukan didalam. Menungguku mengetuk kembali, atau menungguku untuk pergi??
Adakah ketukanku terlalu pelan?

Hmm... rasanya aku benar-benar jatuh cinta.
Padamu...
Kenapa? Perlukah seorang dirimu menanyakan alasan kenapa aku mencintaimu?
Karena aku yakin kalau cinta itu masih ada... dan dirimu yang akan membantuku mewujudkannya....

Meski cinta datang dan pergi... hari ini ada satu keyakinan untukku. Keyakinanku atas dirimu...
Ijinkan aku... mengetahui keberadaanku.. dihatimu

Sunday, November 9

learn today

Satu hal yang aku pelajari hari ini…

”...Belajar menerima penolakan...”

Review selama ini ya... al paling ga seneng kalo ada sesuatu yang al pengen tapi ga bisa al raih... rasanya kecewa banget...
Ini yang diluar konteks ”takdir” loh yaa... semacam pengen ketemu mbah tapi ga bisa, coz mbah da lama meninggal. Ga mungkin lah aku frustasi gara2 hal seperti itu... kl semacam itu ce... lebih banyak doa aja biasanya.

Yang al maksud hal2 yang lebih kontekstual (halah bosone...)
Contohnya neh, jaman sekolah dulu, pas ada tugas paper (yang jelas format, isi dan gaya penjelasannya terserah ma kita) trus al kumpulin, ditolak dan suruh revisi lagi (kebanyakan al masih ga terima alasannya)... uugghhh... rasanya gondok banget...
Jadi kebayang perjuangan temen2 ngajuin skripsi. Hehehe. Salut deh buat kesabaran dan ketelatenan mereka... ini yang al maksud buat pelajaran hari ini..

Tadi buat report non moving. Al punya 2 atasan, boz ma big boz. Konsultasi ma boz, pendapat al banyakan ditolak.. hehe.. pas ngajuin ke big boz, ternyata yang dia maksud persis sama kaya usul yang al ajuin dan ditolak ma boz tadi... uuggghhhh.... udah gitu boz nya ga mau tw... ”ya wes, kamu kerjain aja lagi...”
Jee... gimana ga nggondok... (ya kan emang dy boznya.hehe)

Tapi abis revisi laporan tadi, jadi mikir... ya itu... kenapa al kesannya selalu ga bisa terima penolakan ya... pasti ada nggrundel2nya... padahal , kalo dipikir ulang (dengan hati dan pikiran yang sudah cooling down) ga ada salahnya buat revisi, benerin kesalahan.

Toh ditolak bukan berarti dibenci or dianggap bodoh.. ya ga c??

Hmmm... kayak’e nyambung ma omongan temen al kemaren deh. Al emang obsesif... wanna be the best in all things... ga peduli caranya gimana…
Waaa… jelek banget yak (tuh kan…obsesif buat jadi orang “baik2” aja)
Ehmm... ubah sudut pandang neh harusnya.... moga bisa, harus bisa, dink!!!

Saturday, November 8

Sebuah malam tanpa hujan…

Senyum mengembang di bibir saya. Untuk kesekian kali melongok langit dari balik atap gudang tempat saya bekerja.. hahaha.. perfect, cerah ceria :D

Rencananya pulang kerja nanti saya akan mampir ke plasa. Upss..jangan dibayangkan plasa sebagai pusat perbelanjaan besar...ingat, saya hidup di kota kecil :D
Yang disebut sebagai plasa Bangil adalah deretan ruko2 dan tenda2 pedagang kali lima di sebuah kompleks, persis di depan alun2 Bangil... yaahh..meski kecil, paling tidak masih ada Swalayan tempat saya berbelanja kebutuhan tiap bulan (meski kadang tak semua terpenuhi) dan toko buku (ini juga jauh dari yang bisa anda bayangkan... pasti kecele kala anda bertanya ”Toko buku disini yang paling besar mana ya?” dan semua orang akan sepakat menunjuknya... haha..mungkin saya terlalu membandingkannya dengan toko buku di Malang :D)

Tapi memang kesanalah tujuan saya kemarin malam. Membeli kertas kado. Hmmm... besok (hari ini, tepat 8 nov) adalah ulangtahun sobat saya. Kado kaos yang saya pikir cukup menarik sudah terlipat rapi, tinggal menunggu yang saya beli sekarang, pembungkusnya...
Kertas kado bergambar tawon nan lucu menjadi pilihan.. hehe.. mungkin semua pasti bilang selera saya kekanakan... biar saja.. pada kenyataan saya memang sangat menyukai gambar lucu, terutama kartun. Polos... imajinatif...








Beres... pulang ke kos jelas jalan kaki... tak terlalu jauh. Lagipula sudah lama tak jalan2... hehe..ekspresi saya saya saat itu mungkin persis seperti bocah kecil yang mendapat permen kesukaannya, melangkah riang, menenteng gulungan kertas kado yang terlalu panjang untuk masuk dalam tas saya...

Separo perjalanan. Ini bagian favorit saya... jembatan di tengah kota, diatas sungai yang membelah Bangil.. jelas tak sehebat jembatan Barelang yang menjulang di ujung Batam sana, tapi saya selalu terpuaskan disini. Memandang sungai yang tak pernah saya tau ujungnya, sekaligus menikmati udara cerah malam itu.. andai memungkinkan, pengen rasanya teriak2... hahaha.. silly...

Kubah masjid terlihat menantang langit. Yaa.. pemandangan yang tak asing di kota ini... di setiap jalan, setiap gang, pasti akan anda dapati tempat peribadatan muslim ini... memang lingkungan yang terbilang fanatik. Hmm.. langit benar2 bersahabat. Ada setitik sinar bintang yang terlihat, meski tak banyak, dan itu jelas sanggup membuat senyum saya semakin melebar...

Aahh.. entah kenapa, jembatan, sungai, malam, bintang, awan... dan semua unsur2nya selalu bisa membuat hati saya plong, melupakan segalanya (sampai benar2 tak ingat untuk sekedar mengeluarkan hape dan memotret pandangan saya malam itu)...
saat berada di jembatan barelang (sekitar 3 tahun yang lalu.. dan tak akan pernah saya lupakan) bersama Irmania, menikmati sate udang, sate kerang, dan berbagai panganan yang dijual di sepanjang jembatan,




ato masa kecil saya yang suka sekali pergi ke jembatan soekarno hatta di depan Universitas Brawijaya itu (hee.. anak kuliah di malang mana yang tak kenal jembatan ini...) bahkan tengah malam saat kantuk tak berani datang, pasti saya akan menuju kesini. Berdiam menikmati udara malam dan aliran sungai yang kini mengalami pendangkalan...
Seperti merasakan penyatuan diri dengan alam...(..kiperbola mode on..)

Jadi inget seloroh temen saya yang mengatakan kebiasaan saya aneh, dan saru (hanya karena saya wanita, sudah menjadi fakta katanya, bahwa malam, wanita dan kesendirian tak pernah bersahabat baik)
”jangan salahin orang yang ngira lo mau bunuh diri, Al... abisnya tiap malem, kl lagi boring, larinya ke soekarno hatta”

Waktu itu saya tertawa... hidup menjadi terlalu singkat jika diselesaikan dengan cara seperti itu kan? Wong sudah jadi cita2 buat mati syahid kok :P (ngarep.com in the air..)

Jee.. saya juga ga bodo2 amat buat menikmati malam di jembatan dengan tank top ato rok mini :p
Tiap pergi kesana pasti kaos oblong yang benar2 oblong, topi, dan celana skaters 3/4 menjadi kostum andalan, dan sepeda milik mas selalu setia menemani saya... haha... benar2 ga bisa dibedakan dengan wajah mas, kembar!
Well... saya hanya pingin menikmati malam, sendiri, ga ada gangguan. Klo menjadi wanita membuat semua orang berteriak melarang saya pergi, maka itulah yang saya lakukan... bener2 bandel :D

Kemarin malam? Entah apa kata orang2 yang melihat saya di jembatan itu. Yang jelas bersyukur, dan mulai berdamai dengan hujan, karena dia menunda kehadirannya demi memuaskan saya (hahaha.. sok penting banged..)

Friday, November 7

imel seorang karib

Jum’at… hmmm… artinya, istirahat 1 setengah jam, dan jam pulang yang mundur setengah jam. Ato, kalo lembur, berkurang jatah setengah jam…
Artinya lagi, banyak waktu luang untuk saya, apalagi lagi dapet dispensasi ga solat :D
Barusan baca imel temen karib.. waa...miz u, bro... banyak yang pengen aku ceritain kalo seandainya kita memang diijinkan buat ketemu.. someday.. I hope.. :)

***

”barusan nge-link ke blogmu, Al. Da lama ini jadi pekerjaan rutin, sejak kau mengabarkan mulai merombak blog lamamu, sekitar ehmm..juni lalu ya?
Jujur... awalnya ngerasa banyak perubahan pada gadis kecilku. Merasa kehilangan pada angan dan mimpi2nya... tulisanmu berubah menjadi deret panjang kebosanan dan detail yang terlalu njelimet, hingga akhirnya, keluar konteks. Tapi aku maklum... mungkin rutinitasmu mengubah selera baca, dan lingkunganmu sekarang juga berpengaruh pada gaya bahasamu... yaa.. lagipula kau memang sudah beranjak dewasa. Dan aku tau dari tulisanmu, kau punya pacar :D
Kuikuti setiap postingmu, ngelink ke berbagai alamat yang kau cantumkan di blog itu... waahh.. entahlah, sperti ada sesuatu yang mencegahmu menulis, meskipun kau begitu menginginkannya. Aku bisa merasakan, kejenuhanmu, dan jeritanmu untuk menulis, tapi seperti terpenjara pada suatu keadaan yang aku tak pernah tau seperti apa. Ada apa denganmu, Al??
Akhir bulan lalu, hampir aku mengirimmu ”howler”... agar kau sadar, rasanya muak melihatmu melewatkan berbagai kisah tanpa sedikitpun tergerak menengok maknanya... ”mannnaa eksspressinya???” sampai aku jengkel, lalu menghentikan aktifitas melongok blogmu untuk beberapa hari.
Dan... akhirnya tiba masanya...
Ur back... welcome darling... :)
Lewat postingmu 2 hari belakangan, aku tau kau telah kembali, merintis jalan untuk kembali.. kembali pada kebiasaanmu merekam dan memberi makna lebih pada satu peristiwa...
Haa... beruntunglah kau karena aku tak jadi mengirim howler... hati2 saja, kalau kau kembali lagi menjadi menjemukan, bersiap2lah menerima teriakanku..:P

Lepas dari segala apapun yang telah menimpamu, aku jauh menyukai dirimu yang sekarang. Independen, mandiri, lebih bisa membedakan mana yang baik dan ga baik buatmu... sayangku, jangan biarkan seseorang meskipun dia orang yang kau cintai untuk membelenggumu lagi. Dan biarkan keromantisan2 itu selalu mengitari harimu...
Chayoo!!!
Last word, Welcome back


***


Hahaha.. lega, mas membaca imelmu lagi. Ceplas-ceplos tapi kusuka. Yap!! Mungkin memang kemaren2 banyak yang ”salah” pada diri al... bukan rutinitas atau seseorang yang jadi penyebabnya. Semua hanya karena al yang terlalu berlebihan mencintai, terlalu mendewakan kebiasaan2, dan tak memperdulikan lagi ide2 yang berkeliaran...
Yaahh... satu hal, seperti yang selalu kau bilang dulu ketika menghiburku.. selama musik masih bisa kudengar dan kurasa, selama tulisan masih bisa kueja dan kujiwai, aku pasti baik2 saja :)


Salut to mas Bram –dimanapun berada-

Thursday, November 6

malam...

Malam di musim penghujan yang dingin… hmmm… aroma tanah basah begitu kentara disini, ditempatku melukiskan segores kisah. Jariku tiada henti menari diatas keyboard tua, sambil pikiranku kembali menerawang, pada awal pertemuan kami...

Pertemuan? Kata mereka, jika pertemuan terjadi, maka selanjutnya adalah perpisahan... ahhh, tau apa aku tentang masa depan. Biar saja terjadi... bukankah kita hanya berperan sebagai aktor dan aktris saja, tanpa bisa mengubah skenario. Improvisasi, hanya itu yang bisa kita lakukan. Soal takdir, otak kecil manusia tak akan pernah sanggup memikulnya.. wallahu a’lam...

Sekarang yang ingin aku lakukan adalah mencumbu kebersamaan kami, mereguk manisnya madu pertemuan...
Ya.. singkat saja, aku jatuh cinta. Seperti kataku sebelumnya, tak ada yang pernah pasti di dunia ini. Kemaren malam aku mungkin menangis tersedu-sedu mengingat yang telah lama berlalu. Dan kini, aku merasa berbahagia masih bisa merasakan perasaan ini lagi... meski galau...
Aku tak pernah tau bagaimana dia sebenarnya.
Tapi .. bukankah itu yang mengasyikkan dari mencintai? Tak pernah tau pasti apa yang dia rasakan..hmm... mungkin malam mulai meracuni pikiranku. Malam yang merindu, malam yang sunyi dengan rintik hujan yang menambah keromantisan percumbuanku dengan angan...

Lelah dengan pikiran, harapan dan mimpiku, kureguk secangkir sereal hangat... aahh.. kiranya kehangatannya bisa mengembalikan rasionalitasku...

Belum saatnya, Al. Belum... belum jika aku masih terlalu susah untuk menata hati. Bukan saat ini... bersabar... :) someday. Saat aku bisa menegakkan kepala lagi, dan saat aku siap kehilangan lagi. Tak pernah tau dengan takdir... tapi sampai aku bisa melakukan semua itu...baru aku bisa jatuh cinta lagi...
Atau sampai seorang pangeran datang dan bertanya padaku..(haha..fairytale mode on)



* Thx to sereal hangat favoritku, dan apologize - one republic yang mengalun lirih menemani malamku, dan membantuku tersadar

pagi..

Pagi yang seperti biasa kembali menyapa. Tetap dengan lenguhan ”pagi..” pada umi yang menjawab dengan dengkur manisnya. Masih bertemu kantuk yang menggelayut meski semalam telah dibuai mimpi. Hmm.. masih dengan doa yang kupanjatkan tergesa sambil meluncur turun dari peraduan...

Minum... reaksi pertama, seperti pagi yang sudah2. lalu berkelebat bayangan pekerjaan dan kesibukan rutin yang akan kulalui hari ini...
Waahh... tapi tetap saja, masih seperti biasa... tak ada yang beda.
Mandi, lalu melebarkan senyum di cermin yang memenuhi dinding sebelah kanan tempat tidur. Hmm.. masih biasa...

Baju seragam yang tergantung dibelakang pintu, jilbab biru tua favoritku, kaos kaki putih, kaos dalam warna biru- penghuni baru lemari bajuku.. meski begitu, masih tetap saja sama....

Sepatu putih pun sudah kupakai, salam.. lalu berangkat, menanti di luar gerbang kost, mobil L300 biru tua yang dikendarai Om Nono.. masih terasa sama... pukul 07.50, seperti pagi yang biasa aku menanti jemputan ke tempat kerja itu...

Upss.. tunggu! Ada yang berbeda. Dari belakang aku dikejutkan sosoknya. Hmm...rok panjang, jilbab lebar, dan senyum manis terkesan jahil, aku selalu berpikir senyum jahil itu memang dia ciptakan untukku, mengimbangi keisengan2 yang biasa kulakukan... ada apa pagi2 begini dia muncul di depan kost? Bukankah dia masuk siang, sama seperti umi?

Sapaan khas kami mengudara. Ternyata dia dari atm yang memang bersebelahan dengan kosku. Ahh senyum itu... benar2 wanita. Dan akan banyak yang sepaham denganku saat aku menjadikannya sosok wanita idola, wanita yang tegar dalam lemah lembut katanya. Yah.. dia memang idolaku. Dan kehadirannya saat ini, sudah membuat pagiku berbeda dari biasa.

Perbincangan menjadi sedikit serius ketika mengarah pada mimpi kami, mimpi yang mulai berwujud mungkin. Dan dia selalu menyebutku sebagai wanita yang melahirkan mimpi itu. Aahhh..saudaraku. bukan aku, bukan aku atau rahim mimpi kecilku yang melahirkannya. Tapi perjuangan kita. Mimpimu sendiri yang kemudian sedikit demi sedikit berusaha untuk aku wujudkan. Hanya karena fasilitas, dan sedikit keberuntungan. Tapi toh semuanya karena mimpi mu, dan mimpi teman2 wanita yang lain. Aku merasa tak berhak mendapat julukan sebagai ibu mimpi2 itu. Karena sampai sekarangpun, bayi mimpi kita belum bisa aku lahirkan. Belum.. aku yakin belum.. dan bukan tidak bisa.

Hmm.. inilah yang membuat pagiku berbeda. Berbicara denganmu, tentang mimpi kita membuat mataku seperti menemukan kembali cahayanya.. hmmm.. mulai bisa kuhirup wangi jejak hujan semalam yang sebelumnya terganggu kemalasan yang luar biasa, karena rutinitas. Jengah... membuatku tak bisa memikirkan hal lain.

Sampai saat aku berangkatpun, gairah itu telah menguasai diriku dan semangatku... sedikit terganggu ketika mobil jemputan ini berhenti di depan kos lama, tempat yang kusebut ... kuburan mimpiku ...
Ayu telah masuk kedalam mobil. Bibir mungilnya pun –seperti biasa- berceloteh tentang kabar terakhir yang rasanya harus diupdate tiap hari padaku... yahh... whatever, Yu... setidaknya aku memang masih punya kewajiban untuk tidak memutuskan tali silaturahmi :)

Masih berceloteh, sementara anganku tetap sibuk pada mimpi2 yang berada dalam pengharapan tertinggi, dalam harapku, dalam harap wanita idolaku, dalam harap wanita2 yang memimpikan dipandang dan dikenal karena otak, bukan dari kenes senyumnya, dari cericit bibirnya, dari berapa centi bedak taburnya, dari berapa tinggi rok yang dipakainya, dari berapa besar kewanitaannya... huufff... mahalnya memperjuangkan harga diri. Tapi aku tak akan berhenti, karena senyum jahil itu tentu akan berhenti mengembang, karena kuncup2 harapan itu pasti akan layu, karena nasibku pun dipertaruhkan disini, segalanya. Ideologi, egoisme, fanatisme, loyalitas... semua yang mewarnai rutinitasku...

Yah... meski menjemukan, ternyata rutinitas masih kubutuhkan untuk mewujudkan subjectiveku...

Pagi ini akan tetap sama dengan rutinitasnya... usahaku yang akan membedakannya. Usaha untuk melahirkan mimpi itu. Semoga :)

- untuk mimpi dan harapan menjadi wanita yang lebih baik lagi -

Wednesday, November 5

no caption

Sejenak fokusku terganggu.. ada yang lain menggoda diantara deretan2 angka yang terus kujejalkan dalam baris dan kolom excel. Hmm... lagi-lagi... kadang jengah, karena justru disaat- saat sibuk seperti ini pikiran2 itu muncul dan tak jarang menggedor2 ruang hati...”plis...let me out..” itu jeritan yang sering kudengar, terutama akhir-akhir ini...
Dan apa yang bisa kukatakan? ” plis..not now... jangan sekarang ya..lagi deadline neh... tau ga, pusing banget ngerjain laporan non moving, mana deadline nya ASAP. Bisa ngerti kan?”
Dan jawabnya : sebuah gelengan yang jelas menyatakan tidak. ”Nop, Al. Ga ada kompromi. Aku akan melintas sekali. Dan begitu kau siakan... jangan pernah mencariku lagi...”

Hufff...

Kenapa selalu seperti ini yang terjadi... aku menyayangimu seperti detak nafas yang selalu setia menemaniku. Aku mencintaimu melebihi segala hal nyata yang pernah membuaiku. Karena denganmulah aku bebas melakukan apa saja, berkelana kemana saja, dan menjadi apa saja... kemana dirimu disaat aku telah meluangkan waktu yang cukup panjang untuk melahirkanmu dalam secarik kertas? Mewujudkanmu tak pernah mudah, sayang... butuh tenaga ekstra untuk menuntun jari jemariku menari-nari diatas keyboard. Butuh pikiran luang untuk menjadikanmu seperti yang aku ingin, sama seperti apa yang terjadi pada hari-hariku.... dan membuatku terkagum2 atas apa yang kau lakukan.... sayang, jangan pernah memberikanku pilihan sesulit ini...

Dan kulihat dia akhirnya berlalu... tak peduli denganku yang masih ternganga, berharap bisa menemukannya kembali disaat diriku benar2 fokus padanya...
Maaf kalo ini yang terjadi. Aku hanya ingin fokus pada satu hal saat ini... sayang, masih sudi kan singgah pada al nanti? Nanti ya... :)

- untuk beribu ide tulisan yang datang hari ini -

- untuk sahabat -

Sepi… sepi yang akhir2 ne al rasakan. Entahlah... mungkin karena belum merelakan kehilangan. Entah... benar2 sesuatu yang sulit untuk dideskripsikan...

Fiiuuhhh... selalu ada dua sisi yang bertentangan. Al tau... ini yang terbaik buat semua... al tau... maka ajarilah cara untuk bersabar dan berdamai dengan waktu. Agar apa yang selama ini aku perjuangkan berubah manis dan kebaikan untuk semua....
Al hanya sedang belajar menjadi manusia dewasa... bukankah seekor ulat juga harus menjadi kepompong dulu bila ingin menjadi kupu2... iya... maka temanilah sunyi ini dengan senandungmu. Senandung yang tak pernah menghakimi dan menjadi tuhan atas baik dan buruk. Senandung yang tak cengeng dan membiarkan air mata membenamkan diri dalam kekecewaan yang berlebih...

Teman, ajari aku menjadi sobat yang baik untukmu. Dan jangan ucapkan persahabatan ini akan abadi, karena al selalu belajar, bahwa tak ada yang pasti didunia ini...
Maka berjalanlah bersamaku... mungkin tak ada yang bisa al tawarkan untuk membuatmu memilihku menjadi sahabat, tapi al yakin, dan pilihan ini jatuh padamu... tersenyumlah, agar al tau pilihan ini juga kau kehendaki. Mari mulai tawa bersama, mari mulai mengeringkan airmata. Mari mulai belajar, bukan menghakimi...

Teman, al tau deritamu mungkin lebih berat dari yang al tau... maka bernyanyilah bersamaku. Bersandarlah dibahuku, dan ucapkan semua yang ingin kau katakan... kita bersama, akan menjadi pribadi yang lebih tangguh...
teman, maafkan sejenak khilafku, mengacuhkan segala hal tentang kita saat lalu... sementara sesuangguhnya kita saling membutuhkan...

teman.. kukirimkan 1000 senyum untukmu. Ambil satu senyum dan simpan 999 yang lain dalam hati. Luapkan ketika dirimu merasa lelah, merasa tersakiti, merasa kecewa, merasa sedih, karena al tau pasti, senyum itu yang terbaik untuk segala penyakit.

Teman, ajari al selalu menerima setiap kekecewaan karena kehilangan, berdoa untuk orang2 yang datang dan pergi dalam kehidupan al. Mbah... Mery... Adit, Nands, Danang, Cuwin, semua yang pernah memberi arti dalam hidup al...

Teman, ajari al untuk selalu bersyukur atas segala yang al miliki hari ini.. dirimu... keluarga al... pekerjaan... iman dan islam yang semoga terus al kembangkan...

- untuk sahabat2 yang selalu menjadi ksatria al, yang tak pernah lelah menjadi teman dan saudara -

pernikahan dewasa :)

Tiba2 aja, kemaren ada yang angkat topic ini lagi : - PERNIKAHAN –
Hufff... ga ada matinya ya emang? Hehehehe... yaahh.. mungkin emang udah waktunya mikir ini kalee...
Kl boleh jujur, dari umur 20 tahun juga al udah punya niat buat nikah. Apalagi waktu itu al masih dibatam. Disana urusan pernikahan itu emang dipermudah, dan murah banget. Mungkin untuk menjaga hal2 yang ga diinginkan kale ya, ato karena sudah terjadi banyak hal yang tidak diinginkan.. hehehe...
Jadi disana, tiap hari yang dibahas di taklim kebanyakan ngomong pernikahan... baca buku nikah dini keren tuh, jadi tambah pengen nikah deh...
Tapi..yang namanya masih umur segitu, pengen c sebatas pengen. Belum ngerti segala hal tentang pernikahan...naif2nya...

Sampe sekarang juga, mungkin masih tinggi banget naifnya. But at least, sekarang da lebih banyak ilmu tentang pernikahan daripada dulu...
Mulai tau...bersyukur atas segala hal yang ga bisa al raih tahun2 kemaren. Atas gagalnya rencana nikah :)

Yaa... Al yakin Tuhan punya rencana lain. Dan Al bisa mengerti sekarang... Hamdallah...
Ups...jadi ngelantur...

Kemaren da temen yang tanya pendapat. Kita emang biasa debat, salah satu ngajuin topik, lalu kami bahas bersama... dan kemaren topik yang dia ambil, pacaran 3 tahun, menikah 3 bulan...
Hmm... al suka topik ne, dan ini emang bukan rekaan. Al punya rekan kerja yang ngalami hal ini. Pacaran bertahun2, dan akhinya, setelah berhasil menikah, cerai...

Ga tw dari mana asalnya, pertama kali yang al katakan adalah... ”cinta bisa berubah sewaktu-waktu, bahkan tanpa pernah kita sadari. Tapi hanya kedewasaan yang akan mengontrolnya, agar tak menjadi kebencian dan berlanjut pada permusuhan.”
Abis ngomong ngakak ndere... sokteu.com bangged ga ceeehh...? hehe

Penjelasan al adalah, bukan hal baru jika suami punya WIL, begitupun sebaliknya. Atau pacar punya selingkuhan.. kenapa? Karena al tau, al alami, al sadari, cinta antar manusia itu bisa merubah kapan saja. Ga ada yang pasti, apalagi dari omongan seorang manusia saja... (fiiuuhh..kesannya sakit ati banged ceehh? Hehe)
Ya..mencoba berpikir rasional aja, dan fakta seperti ini juga kerap terjadi...
So, ketika akhirnya atas dasar cinta itu mereka memasuki jenjang pernikahan, tanpa dibarengi dengan kedewasaan dan rasionalitas, maka itu lah yang terjadi...
Mungkin, sang suami akan menemukan wanita yang ternyata lebih baik, begitupun sebaliknya. Ato mungkin, terlalu banyak hal yang ditutupi selama mereka berpacaran, dan baru kebuka setelah pernikahan... dan salah satu pihak atau keduanya merasa kecewa
Lalu apa yang dibutuhkan? Tentu saja kedewasaan berpikir. Mengingat kembali komitmen pernikahan mereka. Apa yang menjadi tujuan pernikahan mereka...
Didalam agama islam, sejauh yang al tau, perceraian tidaklah diharamkan, tetapi sangat dibenci oleh Allah... itu menunjukkan, bahwa perceraian bukanlah satu2 nya solusi atas permasalahan yang timbul setelah pernikahan terjadi. Pernikahan bukanlah sekedar kata2 ”will u marry me” karena rasa cinta dan perasaan saling memiliki yang meluap2. pernikahan juga bukan akhir tujuan manusia. Justru pernikahan adalah titik awal, penyatuan dua manusia untuk menjadi yang lebih baik lagi... jelas ga bakal mudah jalani proses ini, karena sudah kodratnya setiap manusia untuk menjadi egois... gimana bisa saling menyatukan diri... kembali lagi, pada kedewasaan berpikir...

Gampangnya... sebelum memutuskan untuk menikah, pelajari kembali diri kita masing2. pahami lagi konsep pernikahan ala kita, apakah sejalan dengan calon pasangan kita. Jangan tutup telinga atas pendapat dan saran orang lain, karena bisa jadi, kita tak bisa berpikir rasional saat itu.
Jika sudah terlanjur menikah, dan ternyata ada hal yang bertentangan dengan prinsip diri, jangan terburu2 ambil keputusan untuk bercerai.. ingatlah lagi resiko yang akan kita terima. Ingatlah lagi perjuangan yang kita lakukan untuk menuju jenjang pernikahan.
Berpikir positif atas segala kejadian, saling memahami fungsi dan peran masing2 sebagai pasangan, mengkoreksi diri dan tidak menghakimi pasangan, dan yang terpenting adalah bicara dari hati ke hati. Ini sangat penting, agar segala apa yang menjadi uneg2 dan ganjalan dalam pernikahan bisa tersampaikan pada pasangan...
Kebanyakan yang terjadi pada pasangan yang bercerai adalah, banyaknya campur tangan orang lain (keluarga, orang tua, saudara, teman, dsb) yang membuat permasalahan menjadi semakin ruwet...

Jadikan masalah sebagai sarana untuk berkomunikasi lebih dalam lagi dengan pasangan kita, dan sudah menjadi kewajiban sebagaimana diajarkan dalam agama, untuk tidak membicarakan hal2 pribadi dalam pernikahan dengan orang lain...
Ingat, pernikahan adalah milik anda dan pasangan anda, jaga, simpan, rawat, dan kembangkan sendiri dengan pasangan anda.. bersikap tegas terhadap orang2 yang ingin mencampuri urusan pribadi kita....

Hmmm... lepas dari semua itu, kita manusia yang hanya bisa berusaha dan berdoa, let God do the rest :)
Tapi satu hal yang al pikir terpenting, mencoba berpikir positif atas segala kejadian. Ga selamanya hal yang kita sukai baik untuk kita, seperti yang tercantum dalam Al qur’an

………. boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (Al-Baqarah : 216)

Berpikir..berpikir..dan berpikir.. cinta bukan hal mutlak yang harus kita miliki, tapi barengilah dengan kedewasaan agar segalanya berjalan lebih baik lagi...

-Case closed-

By aya & reka kuncoro

Monday, November 3

happe wik'en

Akhir pekan yang sibuk..hehe..
Sok sibuk maksudnya...

Dari awal udah diplanning c, tanggal 1 mpe 2 udah full, ga bisa diutak-atik lagi. Maksudnya mumpung libur, coz gara2 kebijakan PLN tuh (kebijakan ya?) libur hari minggu harus rela diganti ma hari laen. Dan al ga mungkin bisa pulang kalo ga minggu libur. Soalnya sabtu kan setengah hari, jadi bisa agak lamaan di rumah...

So...kemaren ngelancarin aksi reuni yang sempet tertunda gara2 nungguin jadwalku aja :D
Malangnya, ma boz ga boleh pulang jam2. boleh ceh.. tapi emang kerjaanku belum selesai.. gimana bisa selesein, wong dapet data setengah jam sebelum pulang. Udah gitu ada yang ga masuk pula...wew.. sms ga ada henti dari temen2 maboxer :P

Jawabanku cuma bisa, ”maaf, aku usahain pulang jam3, kayaknya masih keburu kok. Nyampe jam 5an lah”
Hasilnya? Sukses seh ijin pulang jam3, malah dibarengin boz. Naek bis ke gempol lumayan mudah plus ga macet. Tapi giliran bis yang gede menuju malang, wew... full penuh bek sesak banged deh poko’e... huuffff.. biarin de, yang penting keangkut meski berdiri. Klo soal lebih muatan..hmmm... no comment deh :D

Once again, sepanjang jalan hp ga pernah sepi. Makanya sengaja aku matiin MP3 yang biasanya kupanjer sepanjang perjalanan kl lagi mudik… hehe.. arek2 da ga sabar... mereka ga tau kale kl aku lagi gelantungan di bis mirip ma sim***se... :D
tapi lebih keren dikitlah, meski muka sama kumel, masih menang diriku coz pake jaket putih kesayangan + tas ransel. Mana ada sim***se pake ransel n jaket putih? Hehehehe...

Singkat cerita, nyampe terminal dijemput ebez ma dudu. Langsung mandi, berangkat lagi deh.. ebez cuma geleng2 kepala aja pas aku pamitin... ya ngerti kale beliau kalo punya anak artis... hahaha

Sukses deh acara kumpul keb..eh, kumpul bocah. Di warung (yah, coz porsi + harganya emang murah meriah, meski tulisannya resto gitu) Kanton, daerah Oro2 Ombo situ... makan kenyang (sampe masih ada sisa buat dibungkus loh, ck,,,ck,,,ck,,, buanyak banged porsinya) plus guyon gila2an ala maboxer... hehe
Yang bikin seneng, justru temen2 yang biasanya kl lebaran jarang kumpul, kemarin pada nongol.. waahh tambah rame aj... yup! Meski personil maboxer cuma 12 gelintir, tapi buat ngmpulin full team gitu syyuuuusssyyyaaahhhh bener!! Maklum deh, namanya juga kumpulan artis... hihihi... artis edan kabeh...

Rencananya mau nerus mpe pagi, ke payung atau nginep rumah Bondut. Tapi karena satu dan lain hal (cieehh), akhirnya pulang juga diriku. Yang laen mungkin masih keliling2, ga tau deh...sempet2nya kirim sms jam 12 lebih..yang jelas jam segitu aku dah nyampe afrika. Hehe..

Bangun pagi..mbalesi sms dari fans..:D
Nyuci sepatu, nyuting kuro2ne dudu (seru liat dia makan), bantuin ndek rumah mpe jam9. abis itu mandi... hehe..emez nyengir, langsung nyekak...”kate budhal maneh ta? Dungaren aduz isuk barang?”- ”mau berangkat lagi tah? Tumben pake mandi pagi?”
Upsss... jadi ketauan de kalo libur jarang mandi pagi..hihii
Aku nyengir, jawab mau ke kepanjen, udah janji mau kesana ketunda terus, mumpung bisa... beliau geleng2 aj kaya orang tripping.. hehe...
Jam setengah sepuluh tet! Siap berangkat, lha kok digelayutin ma dudu.. weleh, gini neh ni anak kl kangen, suka gelayutan (kok kaya teny**) hehe... untung bisa dibujuk, coz aku ga mau telat kesana.
Dudu udah beres, giliran hp bunyi, telpon dari...hufff... bakal lama neh orang telpon...:P
diangkat sambil pake sepatu, pamitan ma emez (kasian pulsa dia..:P) dan baru ditutup setelah aku sok2an teriak2 suruh tungguin. Kesannya aku dijemput arek2.. hehe...
Ga gentle aliya neh... iya..ya..abisnya males mw jelasin pergi kemana dan dengan tujuan apa... lagian ngapain juga, emang wajib lapor apa ? :P

Hmm...sukses juga nyampe panjen, pengalaman pertama.. sempet khawatir juga, ngerti ndiri kan kl al phobia keramaian kl pergi sendiri... untung sopir mikrolet dimalang tuh bisa diandelin. Nyampe kacuk, harusnya naek bis ke panjen sana. Berhubung bis baru berangkat, jadinya naek bison... hmm... mengkeret juga seh meski siang2 gitu. Lha kernetnya nyeremin..:P
But, so far sikapnya baek kok ma aku, malah terkesan manis. Hehe...mulai dari milihin tempat duduk, tanya tujuan (ya emng gitu kale tugas kernet :P)
Yaah.. kebantu deh nyampe di perempatan panjen. Next job, tinggal tungguin sam Noy yang janji nganter ke tempat tujuan...
Hmmm...dsms bilangnya masih dirumah..gee..mana panas banged. Ada kale kl 40 derajat gitu, lebih mungkin...hufff...
Persis deh daku kaya pasukan kalah perang. Eteng2 helm putih, celingukan nyari sasaran, plus mrepet2 ngindarin panas yang nyengat banget... di depan, ada lampu merah.. giling.. tuh orang tega banged ya kemaren nyruh nungguin di bawah lampu merah...hmm..seandainya jadi aku lakuin, pasti full tuh helm ma duit receh.. lumayan, nyambi... hahahaha....
Waadduhh.. sam Noy belum nongol, ada orgil mandeg pas di depanku...ngliatin lagi..waaa... mana bajunya..wehh!! bisa terkena undang2 pornografi ne orang..hihihi... suer, orangnya ngliatin terus, bikin mengkeret aj... sampe cowok disebelahku mesam-mesem liat aku mundur2 plus wajah ngeri gitu... ya kan maksudnya jaga2, sapa tau liat wajah melasku orgilnya jadi ga tega gangguin...
Syukur deh akhirnya he stepped away..hah!!... tapi wes terlanjur malu ma cowok tu, gentian dy yang liatin sekarang…

Waaa... sam Noy blm datang jg... hiks..hiks... jadi mikir, mending diliatin orgil daripada diliatin ne cowok, senyum2 dewe ga jelas... untung ga berapa lama temennya datang, trus ngacir berdua deh tu orang tapi masih sempat ngasih nomer hape.. gee... ga jelas ...
Dan...finally...setelah beberpa peristiwa ekstrem (hiperbola banged ga c..) sam Noy dateng... y wes, berangkat ke tempat tujuan, ditemani sinar sinar mentari nan terik (halah..)
Sampai disana...hmm..off the record aj ya.. yang jelas, dapet jawaban yang lebih memuaskan lah… meski belum bisa beaksi seperti seharusnya… hope God always gve me guidance..amieenn.. mudahkanlah segala urusan hamba Ya Robb.. :)

Pulang, gerimis mengundang gitu… akhirnya naek angkot lagi..hmmm…ga kaya pas berangkat tadi, pulangnya jauh lebih cepet. Ga harus desek2an pula… aman wes.. nyampe rumah kirain bakal keujanan, ga taunya udah selesai ujannya :D
Langsung maem, sms woro2 kl da nyampe (gayane sok dikuatirin gitu. Hehe), maen ma dudu, abis magrib nganter ibu belanja ma dudu. Hmmm...jam 8an baru anteng dirumah... baru kerasa capeknya.hehehe... but nice..seneng banged :)

Wednesday, October 29

Sebuah Doa Yang Baik

Suatu ketika, beberapa anak mengikuti sebuah lomba mobil balap mainan. Suasana sungguh meriah siang itu, sebab, ini adalah babak final. Hanya tersisa 4 orang sekarang dan mereka memamerkan setiap mobil mainan yang dimiliki. Semuanya buatan sendiri, sebab, memang begitulah peraturannya.

Ada seorang anak bernama Ahmad. Mobilnya tak istimewa, namun ia termasuk dalam 4 anak yang masuk final. Dibanding semua lawannya, mobil Ahmad lah yang paling tak sempurna. Beberapa anak menyangsikan kekuatan mobil itu untuk berpacu melawan mobil lainnya.

Tibalah saat yang dinantikan. Final kejuaraan mobil balap mainan. Setiap anak mulai bersiap di garis start, untuk mendorong mobil mereka kencang-kencang. Di setiap jalur lintasan, telah siap 4 mobil, dengan 4 "pembalap" kecilnya. Lintasan itu berbentuk lingkaran dengan 4 jalur terpisah diantaranya.

Namun, sesaat sebelum mulai, Ahmad meminta waktu sebentar untuk berdoa. Matanya terpejam, dengan tangan tang bertangkup memanjatkan doa. Lalu, semenit kemudian, ia berkata, "Ya, aku siap!".

Dor. Tanda telah dimulai. Dengan satu hentakan kuat, mereka mulai mendorong mobilnya kuat-kuat. Semua mobil itu pun meluncur dengan cepat. Setiap orang bersorak-sorai, bersemangat, menjagokan mobilnya masing-masing. "Ayo..ayo... cepat..cepat, maju..maju", begitu teriak mereka. Ahha...sang pemenang harus ditentukan, tali lintasan finish pun telah terlambai. Dan, Ahmad lah pemenangnya. Ya, semuanya senang, begitu juga Ahmad. Ia berucap, dan berkomat-kamit lagi dalam hati. "Alhamdulillah, terima kasih."

Saat pembagian piala tiba. Ahmad maju ke depan dengan bangga. Sebelum piala itu diserahkan, ketua panitia bertanya. "Hai jagoan, kamu pasti tadi berdoa kepada Allah swt agar kamu menang, bukan?". Ahmad terdiam. "Bukan, Pak, bukan itu yang aku panjatkan" kata Ahmad.

Ia lalu melanjutkan, "Sepertinya, tak adil untuk meminta pada Allah swt untuk menolongmu mengalahkan saudaramu yang lain. "Aku, hanya bermohon pada Allah swt, supaya aku tak menangis, jika aku kalah."
Semua hadirin terdiam mendengar itu. Setelah beberapa saat, terdengarlah gemuruh tepuk-tangan yang memenuhi ruangan.


Sumber : Aldakwah.org

Tuesday, October 21

Batam – my 2nd home (maybe :D) –

Wiihhh.. ga ada abisnya deh kl ngomongin batam. Padahal percaya ga seh, al cuma 1 setengah tahun aja disana. Sekali ngerasain lebaran disana, 2 kali ramadhan disana (akhir ramadhan pulang kampong, seneng banged de lebaran dirumah) meski akhirnya agak nyesel juga, coz dirumah sepi..hehehe... dasar…

Yup, waktu yang berharga banget. Rasanya kaya cuci otak kale.. gimana nggak, berangkat ma pas pulang bisa berubah jadi orang yang beda... ck..ck..ck.. subhanallah...
Bukan orang pertama di kampung c yang melangkah kesana. Awalnya mbak denis, sepupuku, coz dapat tawaran dari skulnya dulu. Dan kalo ga salah 2 tahun dia disana. Yang kedua masku dewe, Penchaz. Diajakin temen yang udah lebih dulu ngerasain ”panasnya” batam.. hehe kepincut deh dia. Ninggalin kerjaan di toko komputer, dan beranjak berangkat ke sana dengan janji, ”ntar aku tak cari duwit yang banyak, nduk. Biar kamu bisa kuliah. Eman-eman kalo ga diterusin.” dan aku hanya mengangguk ragu, coz bapak ibu ga ada yang tau dia mau kesana, lha wong pamitnya ke jakarta nengok mbah. Cuma aku yang tau... dan ga boleh ngomong macem2... ya wes, pasrah aja. Lagian kalo dia sukses disana, aku bakal bisa terus sekolah...my dream at that time :D

Ga ada kabar... padahal skulku da mau lulus. Udah kelas tiga, jee... sampe akhirnya mas telpon. Tanya skulku, skul adek... bangga de kayak’e ma adek yang bisa masuk smp favorit, smp 1 daerah ijen itu. Agak kecewa ma aku, coz kelas tiga malah pilih jurusan bahasa, bukannya IPA... gee... mas..mas... :)
Seperti udah punya firasat kl ga bakal bisa lanjutin skul, trus lagi hobi2nya belajar bahasa, dan udah niat dari kelas satu dulu, pilihan bahasa kuanggap yang paling tepat. Paling ga, abis lulus, ada sedikit bekal lah. Punya dasar2 bahasa asing. Kl pilih jurusan laen..hmmm... agak susah buat diwujudin jadi skill kale ya.. hehehe

Yap. Akhirnya bener ga bisa nerusin kuliah. Kecewa, bingung, marah, lama2 pasrah :D
Mau gimana lagi. Mas juga punya kehidupan dewe yang harus dia tanggung kale. Bukan berarti dia ga sayang dan lupa janji kan? Hehe... yahh.. meski susah payah, akhirnya bisa kuliah juga, gratisan :P. Pijakan awal dari perjalanan sekarang ini.. :)

Dari tempat kuliah D1 itu juga akhirnya al bisa berangkat ke batam. Tempat yang kuanggap worse destination. Dulu semua ngajak aku tolak, coz masih naif pengen skul...
Awal mei 2005
Berangkat juga deh. Dadakan!! Bikin geger rumah. Gimana nggak, lha hari jumat tes, sabtu pengumuman ketrima, senin tes medical, selasa ngurus kuliah + surat2, kamis berangkat :D



Ga pake basa- basi. Bapak aja ga percaya kl aku bener2 mau kesana. Baru percaya pas udah naek mikrolet mw berangkat ke kampus, tempat ngumpul temen2 sebelum ke surabaya, ke agen yang mw berangkatin kita... gee... kl ingat itu, jadi ngenes dewe. Kok ya tega bikin ortu shock gitu. Hmmm... ngenes pula, coz cuma ngantongin duwit 150ribu aj, dikasih mbak, ibu.. ga tw deh duwit darimana... hehhh.. aliya..aliya.. kapan c ga ngerepoti orang??

Ketemu ma calon2 pekerja yang laen, jadi minder dewe. Gimana nggak, mereka berangkat tu ada yang bawa rombongan mpe satu mobil gede. Lengkap wes mulai dari mbah, sepupu, kakak, adek, ponakan, bapak, ibu, pacar.. wedewh! Semua-mua nganterin. Jadi geli dewe... mana ada yang cerita, disangoni duwit satu jeti!! Oalah.. lha lek jadi kamu yo mending ga berangkat de aku... lha ngapain jauh2 ke batam kl duwit sangu aj sebanyak itu?! Ga ngerti deh...
Lucunya lagi, pas udah dibatam, udah dapet dormitory, mereka pada ngeluh uangnya abis. Trus pada minta transferan... xiexiexie... arek2 ini aneh2 aj. Lha lek sek minta ma ortu mending bobo manis aja ndek kasur, duwit datang dewe...:P

Tak tanya emang duwit mereka tinggal berapa? Rata2 jawab tinggal 200an ribu gitu. Gee... aku senyum geli + ngenes. 200ribu udah minta, lha ndek tasku tinggal selembar 20ribuan. Swear de ga boong. Padahal gaji pertama kepotong buat administrasi rekening, dan tu masih 2 mingguan lagi. :D
Lha untungnya mas balik lagi kebatam sehabis pulang cuti. Hehe... dikasih 20 ribu lagi, buat sambung nyawa.

Setelah sesi curhat2an (hehe..), kebanyakan dari mereka emang datang dari kelurga yang mampu secara ekonomi. Alasan mereka ke batam, pengen bebas aj katanya... hmm... emang mereka dikurung2 gitu ya dirumah ma ortu? Punya anak ato peliharaan yak? Ga ngerti de...
Bersyukur de al punya ortu yang ga sekolot itu. Meski kadang jadi mikir, ga sayang pa ya ma anak dewe? Lha pernah tuh, pulang malem banged dari skul yo ga dicariin. Berangkat ke batam itu yo unyuk2 dewe sementara yang laen pada nganterin sampe sby, sampe jogja... hehehe.. tapi kl dipikir lagi yo lucu kale ya lek ortuku gitu. Ga percayaan banged se ma anak...hehe..

well, tiap orang punya persepsi sendiri kan buat ”jaga” buah hatinya. Seperti juga tiap anak punya persepsi beda tentang ortu masing2. alhamdulillah, sampe sekarang selalu bersyukur punya ortu seperti ebez + emez. Yang mungkin mereka ga ngerti istilah learning by doing, tapi mereka selalu terapkan itu dalam rumah. Sakarepmu Le, nduk. Mw ini itu, jalani aja. Mw dilarang juga pasti ngelawan. Ntar lek udah tw lak mikir dewe... gitu deh ebez n emezku :) dan itu yang buatku makin respect ma mereka, ditambah lagi denger cerita arek2 itu, yang selalu dilarang ini itu.

Tw ga akibatnya? Dibatam mereka jadi liar. Ga peduli nasehat temen, ga perduli ma kerjaan. Kan emang tujuannya pengen bebas... so ketika mereka temuin komunitas yang cocok, yang seringnya berbuat ” ga baek”, ya wes... lose control deh...
Sampe sekarang al masih menyesali 2 temen al yang ga tw gimana kabarnya sekarang...moga baik2 aj, dan hidayah selalu dilimpahkan buat mereka. MBA, lupa ortu, kabur dari kerjaan.. hufff!! Alhamdulillah, Allah memberiku lingkungan yang baik selama disana. Dan alhamdulillah pula, justru ortu, adek, mbak, dan dudu kecil yang jadi penyemangat kl lagi males gawe.. tanpa mereka, jelas ga bisa lah jalan yang sekarang aku raih...

Yap! Batam..dengan seribu satu ceritanya, mengubahku jadi seseorang yang insyaallah lebih baik. Meski naifnya itu loh...sek segede gunung :D
Banyak belajar, kerasnya hidup, ternodanya kepolosan dan keluguan yang bisa mengubah seseorang menjadi orang lain tanpa mereka sadari, tanpa mereka mikir sebelumnya... mungkin buat yang belum pernah kesana ga akan nyangka hal2 seperti itu bisa terjadi. Gimana bisa seorang yang alim banget akhirnya jadi bintang adegan porno di hp, gimana bisa seorang yang lugu banged akhirnya MBA, gimana bisa banyak wanita disana betah hidup bersama suami dan belasan istri2nya, gimana bisa cewek2 cantik akhirnya menjadi lesbian, gimana bisa seorang yang brutal jadi guru pengajian, gimana bisa seorang preman besar jadi seorang ustadz...
Well, kalo ga percaya buktikan aja. Jangan lupa bekali diri dengan ransum keyakinan yang ga hanya sekedar keyakinan palsu, dan carilah tempat tidur bukan atas dasar memiliki bantal dan kasur, tapi teman2 yang melindungi.

Karena itulah yang terpenting ketika berada di perantauan, apalagi batam. Dasar keimanan, dan lingkungan yang selalu mendorong untuk berbuat baik.

Al percaya satu hal, seseorang bisa berbuat kejahatan dan kebaikan dimana saja. Ga perduli dirumah, diperantauan. Semuanya tergantung diri al sendiri, juga dukungan positif dari keluarga dan temen2... never enough to say thankz.. buat keluarga jelasnya. Buat temen2 yang ga bosen2nya ngelengno al kl pas keblinger, raised my hand pas jatuh, ga perduli tangan mereka ikut kotor terciprat kotoran yang aku bawa... ya Allah, semoga kebahagiaan dunia dan akhirat selalu Engkau limpahkan untuk mereka, yang selalu menyeru saudaranya untuk berbuat kebaikan. Amien...

Batam... yes.. my second home... ”rumah” yang menjadikan aku lebih mengerti...:)
Dedicated to ”IRMA” ikatan remaja muslim arema, tempat penggemblengan al selama ”belajar” disana. Semoga tetap eksis, tetap sejiwa seperti arema :)
Buat para tetua2 yang akhirnya menikah juga :D, matur nuwun sanget loh masih eleng ma al yang buandel ini. hahaha...