Wednesday, November 12

:. kenangan .:

Kenangan pernah menjadi musuh besarku. Bagaimana tidak? Ketika mulai berhasil mengendalikan impian lagi, kenangan muncul dan menghancurkan lagi titian2 harapan itu...
Sampai akhirnya, ketika mulai bisa melihat kegagalan dari sudut yang lain... betapa bersyukurnya aku memiliki kenangan2 itu.

Yah, seperti kata seseorang padaku,
” bukankah kenangan itu hadiah hidup yang terindah buatmu? Kenangan2 itu yang membantumu berada disini. Menuntunmu untuk belajar menjadi seseorang yang tak hanya bisa merangkak, tapi berjalan, bahkan berlari sesukamu... kenangan membawamu pada suatu perubahan yang tak akan pernah bisa kau jelaskan.
Yah... tanpa kau sadari, kau telah menjadi manusia berharga, manusia pilihan dengan ”kenangan”
Ketika kau memusuhi kenangan, maka dia akan semakin menenggelamkanmu dalam euforia2 yang membuatmu semakin terpuruk... sadarlah... kenangan bukan musuh untukmu. Tapi dia adalah sahabat...
kau tau apa musuh terbesarmu?

Ketakutan... ketakutan atas ketakutan itu sendiri....
Sebelum kau memulai sesuatu, kau pasti merasa takut. Lalu berhenti ketika ketakutan itu berhasil menguasaimu.. see? Maka benar adanya jika takut itu sendiri yang menjadi musuh besarmu. Bukankah begitu?

Maka berdamailah dengan kenangan, dan dia pasti akan membantumu, menemanimu mengalahkan ketakutan itu...
Tak pernahkah kau sadari? Ketika kau bisa berdamai dengan kenangan, kau menemukan kenyamanan yang tak pernah terpikir sebelumnya. Hiduplah dengan kenangan, karena impian tanpa kenangan hanya akan menjadi sebuah beban yang tak berlandas...
Hukum gravitasi telah mengatur, bahwa segala yang bermassa akan mendekati bumi, dan itulah mimpi tanpa kenangan. Dia akan meluncur turun, apalagi jika kau memasangnya terlalu tinggi, maka ia akan menjadi kepingan yang mungkin akan sulit untuk kau susun kembali...
Bukan suatu kenistaan jika kau masih berbicara tentang kenangan... adalah lebih baik adanya jika kau bernostalgia dengannya dan terus melangkah, daripada kau sibuk mengatakan kau telah melupakannya, tapi tak pernah beranjak dari tempatmu.
Dia adalah teman mimpimu... bukan musuh besarmu. Dia adalah anugrah yang mengisi ingatanmu, bukan bencana. Dia adalah sebuah refleksi hidup ketika kau selalu ingin terus berjalan. Sebuah jejak langkah yang harusnya bisa menjadi cermin kehidupanmu. Kau bisa dengan mudah menentukan, akan mengulang kembali kenangan yang sama atau mencoba sesuatu yang lain...”

Iya... memiliki kenangan membuatku bersyukur, bahwa aku pernah merasakan apa yang dinamakan ”proses hidup”. Berkembang, tertatih, tertawa, menangis, mencinta, dicinta, memiliki, kehilangan, bersama...

No comments: